Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam, akan menindak tegas ASN Kemenag yang terlibat judi online (judol).
Penegasan tersebut disampaikannya pada acara Peningkatan Kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Profesional dan Berkualitas di Lingkungan Kanwil Kemenag Jawa Barat, Rabu (11/12/2024), di Aula Kanwil Kemenag Jabar Jln. Sudirman Kota Bandung.
Ajam Mustajam berharap kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota bisa melakukan pengawasan kepada seluruh pegawai di instansinya.
Begitu juga selanjutnya kepada para Kepala KUA harus bisa mengawasi seluruh pegawai Kemenag di daerah.
Tujuan kegiatan ini, katanya, adalah upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kanwil Kemenag Jabar. Pada kesempatan tersebut juga Sekretaris Jenderal Kemenag Muhammad Ali Ramdhan menyampaikan arahan.
Oleh karena itu, Ajam menegaskan kepada para kepala Kemenag yang hadir untuk memberikan pengawasan dan tidak terlibat atau menggunakan aplikasi judi online.
"Judi biasa atau judi online tetap merupakan perilaku yang melanggar hukum dan banyak memberikan dampak negatif pada kehidupan masyarakat," tegasnya.
"Tidak hanya ditindak secara hukum, judi online juga dapat merusak kehidupan diri sendiri dan lingkungannya. Bahkan dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik," ujar Ajam.
Ajam mencermati sudah banyak kasus kriminalitas yang diakibatkan oleh judi online. Saat ini yang kecanduan judi online tidak hanya berusia dewasa tetapi sudah mulai merambah usia anak-anak sekolah.
"Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama, kita harus bersama-sama mengawasi perkembangan dan kehidupan sosial para pegawai Kemenag kita. Jangan sampai mereka terjerat judi online. Saya harapkan para kepala Kemenag, para kepala madrasah dan kepala KUA dapat memberikan pengawasan dan menyalurkan kegiatan-kegiatan positif," jelas Ajam.
Kesalehan sosial
Pada kesempatan itu, Ajam juga memaparkan selayang pandang tentang Kanwil Kemenag Jabar beserta kondisi kehidupan beragama di Jawa Barat.
Ajam antara lain menjelaskan tentang keberadaan lembaga pendidikan, rumah ibadah, jumlah penganut masing-masing agama, juga bidang-bidang tugas di lingkungan Kemenag.
Mengenai jumlah penyuluh agama, dia menerangkan, penyuluh agama adalah dalah seorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang oleh pemerintah untuk melaksanakan bimbingan keagamaan, penyuluhan pembangunan melalui bahasa agama kepada kelompok sasaran.
Saat ini Kanwil Kemenag Jabar mempunyai 5.436 penyuluh agama Islam, 28 penyuluh agama Hindu, 140 penyuluh agama Kristen, 58 penyuluh agama Budha, 89 penyuluh agama Katolik, serta 19 penyuluh agama Konghucu. Sedangkan jumlah Kantor Urusan Agama (KUA) sebanyak 626 buah.
Kemenag Jabar juga berkontribusi dalam membangun kesalehan sosial, di antaranya memberikan bantuan sanitasi bagi 27 madrasah, beasiwa pendidikan bagi 396 siswa- madrasah yang kurang mampu, bantuan pencahayaan program Jabar Caang untuk 80 KK se-Jawa Barat, serta pemberian sembako bagi 8.000 orang yang membutuhkan.