Dewi Coryati: KORMI Penting untuk Wujudkan Generasi Indonesia Sehat dan Bugar Menuju 2045

Kiki Apriyansyah | Rabu, 21 Mei 2025 - 12:16 WIB


Dewi Coryati menyoroti rendahnya tingkat kebugaran generasi muda Indonesia dan menyebutnya sebagai ancaman serius bagi visi Indonesia Emas 2045.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati (kiri), Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian (kanan), Ketua KORMI Adil Hakim foto bersama usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama KORMI Nasional di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/05/2025).

Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati, menegaskan pentingnya peran Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) dalam mendorong gaya hidup sehat masyarakat, terutama generasi muda.

Hal itu disampaikan Dewi Coryarti saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama KORMI Nasional di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/05/2025).

Dalam forum tersebut, Dewi menyoroti rendahnya tingkat kebugaran pemuda di Indonesia. Berdasarkan data yang dipaparkan KORMI, hanya 7% pemuda yang memiliki tingkat kebugaran yang baik. Sementara 93% lainnya tergolong kurang bugar. Menurutnya, hal ini menjadi ancaman serius bagi pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

"Ini musibah kalau pemuda kita tidak bugar. Ketika 93% pemuda kurang bugar, maka potensi besar bangsa kita akan terhambat," tegasnya.

Ia juga menyinggung tingginya angka kematian akibat penyakit tidak menular seperti kardiovaskular dan diabetes yang mencapai 76%. Menurutnya, gaya hidup tidak sehat, termasuk kebiasaan merokok, menjadi salah satu penyebab utama.

"Kalau kita bicara kardiovaskular, semua dokter akan bilang hati-hati dengan rokok. Jadi kalau kita sebagai pengurus KORMI, edukasi itu harus dimulai dari diri sendiri, termasuk soal kebugaran dan pola hidup sehat," ujar Anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini.

Dewi menyampaikan dukungannya terhadap rencana pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-8 yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berpotensi besar menggerakkan sektor pariwisata.

"Fornas ini punya dua dampak besar: mempromosikan Indonesia di mata dunia dan menggerakkan wisata domestik. Belum tentu semua orang Indonesia pernah ke NTB, padahal keindahannya luar biasa," ungkapnya.

Politisi PAN ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara KORMI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar program-program olahraga masyarakat bisa memberikan dampak ekonomi yang nyata.

Lebih jauh, Dewi menyoroti perlunya perubahan paradigma masyarakat terhadap olahraga. Ia berharap olahraga bisa menjadi kebutuhan harian, bukan sekadar aktivitas akhir pekan.

"Kalau saya tidak olahraga pagi, saya merasa hari itu tidak bahagia. Karena olahraga itu memunculkan hormon kebahagiaan. Ini yang perlu terus disosialisasikan oleh KORMI, agar olahraga menjadi bagian dari gaya hidup," tambahnya.

Sebagai penutup, Dewi menyampaikan harapannya agar KORMI ke depan semakin kuat dan mampu menjangkau masyarakat lebih luas, demi mewujudkan bangsa yang sehat, bugar, dan bahagia.

"Saya mendukung penuh KORMI. Mari kita wujudkan Indonesia yang sehat, bugar, gembira, dan bahagia. Salam KORMI!" pungkasnya.

Baca Juga