Dyandra Promosindo Dipercaya Mengelola Banaran

Darussalam | Senin, 19 Oktober 2020 - 11:12 WIB


Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Perkebunan Nusantara IX dengan PT Dyandra Promosindo, terkait dengan pengelolaan Kampoeng Kopi Banaran (KKB)
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Penandatanganan tersebut dihadiri pula oleh Direktur Utama Holding Perkebunan/PTPN III (Persero) Dr. M Abdul Ghani, Direktur Umum PTPN III Seger Budiarjo dan Komisaris Utama PTPN IX Dr. M Syarkawi dan manajemen PTPN serta holding company.

Jakarta - Menjelang akhir tahun 2020, PT Dyandra Promosindo bergerak dinamis dalam upaya mengembangkan bisnisnya di masa pandemi. Pada Kamis (15/10) secara resmi telah dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Perkebunan Nusantara IX dengan PT Dyandra Promosindo, terkait dengan pengelolaan Kampoeng Kopi Banaran (KKB) yang terletak di Kecamatan Bawen, Semarang, Jawa Tengah.

Penandatanganan dilakukan Direktur PTPN IX Tio Handoko dan Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh. Dalam acara akad kemitraan strategis itu, dihadiri pula oleh Direktur Utama Holding Perkebunan/PTPN III (Persero) Dr. M Abdul Ghani, Direktur Umum PTPN III Seger Budiarjo dan Komisaris Utama PTPN IX Dr. M Syarkawi dan manajemen PTPN serta holding company.

“Kampoeng Kopi Banaran punya potensi besar. Tapi kami sadar diri, kompetensi PTPN itu di bidang perkebunan (plantation). Tidak didesain untuk pemasaran potensi wisata. Karena itu, kami berkolaborasi dengan pihak lain yang memiliki jejaring pasar dan pengalaman kuat untuk mengemas serta meningkatkan promosi Kampoeng Kopi Banaran," terang Dr. M Abdul Ghani.

Karena kemitraan strategis ini, tukas Abdul Ghani, maka peran PTPN akan lebih fokus mengembangkan budi daya perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Sementara non-core business dikerjakan oleh ahlinya, tanpa pengalihan hak.

PT Dyandra Promosindo menyambut antusias kemitraan strategis ini. Nantinya, PT Dyandra Promosindo akan mengelola aspek pengembangan infrastruktur, F&B, eduwisata, ekowisata, outdoor activity yang diperkirakan akan lebih trend pasca era pandemi. Termasuk menghadirkan gelombang kegiatan MICE di Banaran.

Hal ini sejalan dengan latar holding company PT Dyandra Promosindo yang telah berpengalaman 26 tahun dalam pelaksanaan event berskala masif, pameran internasional, pengelolaan hotel dan venue, yang otomatis akan mengakselerasi industri pariwisata dan MICE di Jawa Tengah khususnya.  “Kampoeng Kopi Banaran akan di-upgrade sebagai penunjang aktivitas bagi kaum milenial, komunitas, hingga penyelenggaraan kegiatan MICE di Jawa Tengah," ujar Hendra Noor Saleh.

Khusus untuk komoditas kopi, Hendra menargetkan, dalam waktu periode kerjasama tergalang re-branding kopi lebih kuat. "Ketika orang asing bicara kopi Indonesia, persepsinya akan identik dengan Banaran."Kampoeng Kopi Banaran merupakan kawasan wisata seluas 40 hektar, yang merupakan salah satu bisnis unit dari PTPN IX yang memiliki aset 400 hektar di kawasan Banaran. Potensi kawasan wisata ini akan dikembangkan lebih modern dan terintegrasi. 

Selain memiliki potensi alam yang eksotis dan udara sejuk, Kampoeng Kopi Banaran juga memiliki keunggulan wilayah. Terletak di segitiga emas Yogyakarta-Solo-Semarang. Lokasinya hanya sekitar 1 kilometer dari Pintu Tol Bawen, yang terhubung dengan jalur Jalan Tol Trans-Jawa Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya. Lokasi ini memiliki panorama indah karena berlatar belakang Danau Rawa Pening dan perbukitan.