The Papandayan International Online Jazz Copetition Kembali Digelar

Darussalam | Selasa, 16 Agustus 2022 - 13:51 WIB


Setelah sukses menggelar kompetisi jazz online pertama pada tahun lalu, The Papandayan Internasional Jazz Competition (TPJC), salah satu program produk The Papandayan Jazz Management kembali digelar tahun ini.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : The Papandayan Internasional Jazz Competition

Jakarta - Setelah sukses menggelar kompetisi jazz online pertama pada tahun lalu, The Papandayan Internasional Jazz Competition (TPJC), salah satu program  produk The Papandayan Jazz Management kembali digelar tahun ini.
 
TPJC adalah kompetisi band jazz internasional berkonsep hybrid yang diadakan secara virtual menggunakan platform konferensi online dan media sosial. Kompetisi ini terbuka untuk grup profesional dan amatir, dari segala usia di seluruh dunia dan menampilkan panel juri ternama.

Musisi jazz dari seluruh dunia dapat menunjukkan bakat mereka dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan eksistensi mereka di industri pertunjukan jazz melalui kreativitas mereka, hanya dengan mengirimkan video secara online.

Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini kompetisi terbagi menjadi dua kategori usia yakni Youth Jazz, usia dibawah 18 tahun dan Jazz Warrior untuk usia diatas 18 tahun. Kompetisi terdiri dari 3 babak, yaitu penyisihan, semifinal dan grand final.
 
Pendaftaran TPJC dibuka pada tanggal 10 Agustus 2022 dan penutupan pendaftaran pada 10 Oktober 2022 nanti. 

Untuk proses penyeleksian peserta, TPJC akan dinilai oleh juri-juri dengan format yang sama seperti tahun lalu, yakni Alto Saxophonist asal Belanda, Ben Van Gelder, Musisi Jazz senior Indonesia Dwiki Dharmawan, Eq Puradireja, Venche Manuhutu dan seniman senior Bandung, Hari Pochang.

Selain berkesempatan tampil di TPJF 2023, pemenang juga akan memperebutkan total hadiah sebesar 100 juta Rupiah, piala berlapis emas dan sertifikat, recording deals, dan kolaborasi dengan musisi dunia ternama.  

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini TPJC kembali mendapatkan dukungan dari Pusat Kebudayaan Kerajaan Belanda Erasmus Huis. Erasmus Huis sudah sejak 2018 mendukung The Papandayan Jazz Fest, melalui dukungannya terhadap musik Erasmus Huis ingin memberikan ruang bagi seni, seniman dan kelompok Indonesia sehingga kegiatan ini bisa menjadi perekat hubungan antara kedua bangsa.