Jakarta - Terdapat dua faktor yang menyebabkan tren kepuasan kinerja Presiden Jokowi mengalami peningkatan. Pertama, kepuasan terhadap peningkatan ekonomi. Kedua, kepuasan terhadap penanganan Covid-19.
Hal ini disampaikan responden terhadap kinerja Presiden Jokowi dari rilis Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, hasilnya, sebanyak 72 persen responden puas atas kinerja Jokowi.
"Total ada 72 persen yang sangat puas dan cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi virtual, Minggu (5/12).
Adapun survei digelar pada periode 2-6 November 2021 melibatkan 2.020 responden berusia di atas 17 tahun dengan rincian sampel basis 1.220 orang dan oversample 800 responden.
Metode survei menggunakan metode simple random sampling. Ukuran sampel basis memiliki toleransi kesalahan sekitar ± 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Survei dirilis pada 5 Desember 2021.
Burhanuddin menyebutkan tingkat kepuasan Jokowi mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hasil survei pada Juli 2021. Saat itu, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden hanya 59 persen menjadi yang terendah dalam 6 tahun terakhir.
"Dalam waktu 2-3 bulan naik 13 persen. Ini approval rating sekarang adalah kenaikan tertinggi selama pandemi 2 tahun terakhir," katanya.
Burhanuddin mengatakan banyak terobosan kebijakan yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto sehingga Indonesia keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi.
"Overall dua hal ini yang sebabkan kepuasan terhadap Presiden meningkat, yaitu perbaikan persepsi di bidang ekonomi dan penanganan Covid-19," terangnya.
Hasil kepuasan terhadap kinerja Jokowi November 2021 yaitu sangat puas 10,6 persen, cukup puas 61,4 persen, kurang puas 24,5 persen, tidak puas sama sekali 2,8 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab 0,7 persen.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau peluncuran kegiatan Vaksinasi Ibu Hamil di Pendopo Balai Kota, DKI Jakarta.
Berhasil memulihkan kepercayaan publik
Hal senada juga disampaikan peneliti senior Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menanggapi survei Indikator Politik Indonesia ini.
Menurut Saidiman, salah satu faktor pendorong tingkat kepuasan publik adalah kinerja pemerintah yang berhasil mengatasi dua persoalan utama, yakni kesehatan (pandemi Covid-19) dan ekonomi.
"Kinerja tim pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional di bawah pimpinan Airlangga Hartarto patut mendapatkan apresiasi," kata Saidiman saat dihubungi media.
Ia menilai, kerja-kerja teknokratis di bawah pimpinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berhasil memulihkan kepercayaan publik pada pemerintahan Jokowi.
"Ini modal sosial yang penting bagi pemerintah untuk kerja-kerja pemulihan dan pembangunan ekonomi mendatang," ungkapnya.
Di sektor kesehatan, Saidiman mencontohkan, Indonesia berhasil menurunkan tingkat infeksi harian covid-19 dari hampir 60 ribu sehari menjadi di bawah 500 kasus per hari. Menurut Saidiman, hal tersebut merupakan pencapaian luar biasa di saat negara-negara lain masih menghadapi tingkat konfirmasi penularan puluhan ribu sehari.
"Hal ini secara langsung menjadikan warga mulai kembali melakukan aktivitas sosial dan ekonomi," kata Saidiman.
Pada saat yang sama, Saidiman melanjutkan, warga mulai merasakan perubahan ekonomi. Pada kuartal IV tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih minus 2,19 persen. Kuartal pertama 2021, pertumbuhan ekonomi nasional masih minus 0,74 persen.
"Tapi pada kuartal kedua tahun ini, Indonesia berhasil keluar dari resesi dengan catatan pertumbuhan ekonomi 7,07 persen. Kuartal ketiga 2021, di tengah merebaknya varian delta covid-19 yang menyebabkan pemerintah menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat, ekonomi kita masih tumbuh 3,51 persen," kata Saidiman.