Jakarta - Komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga harga jagung di tingkat petani minimal Rp 5.500 per kilogram (kg) dipastikan berlanjut hingga penghujung 2025. Kebijakan ini mendapat dukungan penuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan diapresiasi Badan Pangan Nasional (NFA).
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyampaikan apresiasinya kepada Polri saat menghadiri Panen Jagung Serentak Kuartal Ketiga bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Sabtu (27/9/2025). “Semua kegiatan pangan, mulai dari penanaman jagung hingga Gerakan Pangan Murah dan SPHP, Polri kerjakan dengan sangat baik,” kata Arief.
Ia menegaskan, sesuai arahan Presiden, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung pipilan kering di tingkat petani ditetapkan Rp 5.500 per kg dengan kadar air 18–20 persen, sementara untuk kadar air 14 persen di gudang Bulog senilai Rp 6.400 per kg. Ketentuan ini diatur dalam Kepbadan NFA Nomor 216 Tahun 2025, tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025.
HPP jagung terus naik sejak 2022, dari Rp 3.700 menjadi Rp 4.200, kemudian Rp 5.000 pada 2024, dan kini Rp 5.500–Rp 6.400 per kg. Hingga 26 September 2025, Bulog telah menyerap 76,9 ribu ton jagung dengan stok tersimpan 72 ribu ton. NFA menargetkan stok akhir tahun minimal 60 ribu ton dengan penyaluran SPHP sebesar 52,4 ribu ton untuk 2.019 peternak.
Rerata harga jagung petani pun mulai stabil di atas HPP. Per 27 September, harga berada di Rp 5.553 per kg, atau 0,96 persen lebih tinggi dari ketetapan.
Kapolri Listyo Sigit menegaskan dukungan Polri dalam panen raya kuartal ketiga yang dipusatkan di OKU Timur. “Dari total 166.512 hektare, estimasi produksi mencapai 751.442 ton. Harapannya masyarakat makin bergairah menanam jagung demi terwujudnya swasembada pangan sesuai visi Presiden,” ujarnya.
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Polri. Dari total produksi jagung nasional sekitar 11 juta ton, 2,7 juta ton di antaranya berasal dari penanaman oleh jajaran Polri.
Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya kerja tim lintas sektor untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. “Kalau semua bekerja bersama, maka cita-cita Presiden menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia akan cepat terwujud,” katanya.
Mengacu pada proyeksi NFA, produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen (JPK 14 persen) sepanjang 2025 diperkirakan mencapai 16,68 juta ton, melampaui capaian 2024 sebesar 15,14 juta ton.