Erick Thohir : Krakatau Steel Akan Bangkrut, DPR Sebut Akrobat Jelang 2024

Redaksi | Rabu, 08 Desember 2021 - 23:51 WIB


BUMN
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto

Jakarta - Pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir terkait PT Krakatau Steel (KS) akan bangkrut pada bulan Desember 2021 membuat polemik di kalangan masyarakat.

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai, ucapan Erick sekedar cari perhatian dan sensasi untuk menaikan popularitasnya jelang musim pilpres, sebab isi ucapan Erick jauh berbeda dengan kondisi PT Krakatau Steel yang sebenarnya.

“Dari hasil kunjungan kerja Komisi VII DPR RI baru-baru ini ke perusahaan baja pelat merah tersebut kami menyimpulkan, perusahaan tersebut baik-baik saja,” ungkap Mulyanto kepada para wartawan, Rabu (8/12/2021).

Bahkan, lanjut Mulyanto, dua tahun terakhir ini terjadi peningkatan kinerja PT. KS yang cukup berarti.

“Indikator utama perusahaan terlihat menggeliat positif, dari sebelumnya menderita rugi. Tahun 2020 sudah ada keuntungan dan angkanya terus meningkat di tahun 2021. Pembayaran utang juga berjalan dan terus meningkat,” beber Wakil Ketua F-PKS Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Jadi, ujar Mulyanto, kalau dikatakan oleh Menteri BUMN bahwa PT. KS akan bangkrut pada bulan Desember ini memang cukup aneh dan mengejutkan.

Selanjutnya Mulyanto meminta Erick bekerja profesional sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai pembantu Presiden.

“Jangan karena ingin maju di pemilihan presiden, Erick jadi gemar mengumbar ucapan-ucapan bombastis yang membuat masyarakat bingung. Baiknya Menteri Erick jangan lebay dan bikin heboh dalam membuat pernyataan. Perlu penjelasan yang akurat kenapa PT. KS akan bangkrut mendadak,” imbuh Mulyanto.

Menurut Mulyanto, akrobat politik Menteri BUMN ini terbilang meresahkan.

Mulyanto mengungkapkan, berkali-kali Erick mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh suasana.

“Erick sempat bikin heboh soal toilet SPBU Pertamina, lalu masalah jual-beli jabatan di BUMN, kemudian pernah menuding adanya korupsi di PT. KS ini,” tutur legislator asal Dapil Banten 3 ini.

“Ketimbang menebar wacana panas, sebaiknya Menteri BUMN puasa bicara, agar tidak membuat gaduh di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai dan baru saja kita mendapat musibah meletusnya Gunung Semeru,” pungkas Mulyanto.

Untuk diketahui, sampai tahun 2018 utang PT. KS mencapai Rp31 triliun, yang secara signifikan dikontribusi oleh pembangunan Blast Furnace yang ternyata akhirnya mangkrak.

Biaya pembangunan blast furnace sebesar US$682 juta dolar. Karena tidak efisien dan salah desain. Kondisi serba salah, bila tungku ini dioperasikan, maka perusahaan akan rugi sebesar Rp1,3 triliun per tahun.

Sedangkan bila dihentikan perseroan akan kehilangan investasi sebesar Rp12 triliun. Karenanya 5 Desember 2019 operasi tungku ini dihentikan. Namun atas perintah Erick, tungku ini sekarang malah dioperasikan kembali.

Pada tahun 2019 perusahaan rugi sebesar 505 juta USD, namun pada tahun 2020 mulai membaik dengan keuntungan sebesar 23 juta USD dan prognosis tahun 2021 diperkirakan untung sebesar 38 juta USD.

Terkait pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur performa keuangan sebuah perusahaan.

EBITDA PT. KS yang pada tahun 2019 sebesar minus 134, pada tahun 2020 membaik menjadi 76 dan diperkirakan akan meningkat menjadi sebesar 159 pada tahun 2021. 

 

 

Baca Juga