Tahun Ini, Rutan Depok Targetkan Raih Predikat WBK

Yapto Prahasta Kesuma | Selasa, 04 Februari 2020 - 16:50 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Karutan Kelas I Depok, Dedy Cahyadi (tengah) dan jajarannya.

Depok - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Depok, Jawa Barat mencanangkan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta Apel Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2020, Selasa (4/2).

Kepala Rutan (Karutan) Depok, Dedy Cahyadi mengatakan pihaknya serius untuk  mewujudkan WBK dan WBBM yang merupakan bagian dari reformasi birokrasi, dengan melakukan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dijelaskan, WBK dan WBBM merupakan predikat yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) kepada lembaga yang pimpinan dan jajarannya memiliki komitmen sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 60 tahun 2012.

“Dengan adanya pencanangan zona integritas ini, kami beritikad dan berniat untuk tahun 2020 ini Rutan Kelas I Depok bisa meraih predikat WBK,” kata Karutan.

Guna meraih predikat WBK tersebut, berbagai langkah strategis telah dilakukan di Rutan Kelas I Depok. Diantaranya dengan memberikan pelayanan publik yang lebih menyentuh kepada masyarakat.

“Di halaman depan Rutan Depok kita sudah membuat unsur-unsur pelayanan berbasis HAM dimana kita menyiapkan layanan prioritas, baik dari parkiran, pintu masuk, loket pendaftaran kunjungan dan sampai di ruang kunjungan. Selain itu kita juga menyiapkan area ramah anak dan untuk ibu hamil dan menyusui. Sehingga para pengunjung yang datang akan terlayani dengan baik sampai mereka kembali ke rumahnya masing-masing,” jelasnya.

Namun, Karutan menjelaskan esensi dari WBK tersebut bukan saja untuk menghindari terjadinya pungutan liar atau korupsi di Rutan Kelas I Depok. 

“Tapi bagaimana bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dan warga binaan di dalam dengan sentuhan yang lebih manusiawi,” ujarnya.

Di Rutan Kelas I Depok sendiri saat ini telah tersedia berbagai fasilitas pelayanan bagi warga binaan. Seperti tersedianya e-money yang dapat digunakan warga binaan dalam melakukan pembayaran di kantin dan koperasi.

“Ini salah satu upaya kami untuk menghindari praktek pungutan liar dan suap di dalam sini, kami juga memberikan pelayanan rohani dan pelatihan vokasional seperti menjahit, menyablon dan lainnya bagi warga binaan,” ujarnya.