Jakarta - Kondisi ekonomi rumah tangga di tahun 2021 dinilai lebih baik dibandingkan tahun 2020.
Meski keadaan ekonomi belum sepenuhnya pulih seperti sebelum Covid-19, namun evaluasi positif semakin menguat, bahkan sudah lebih banyak dari yang menilai negatif.
Hal tersebut disampaikan Lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) dalam surveinya terhadap kondisi ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021.
Peneliti senior Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengatakan, sebanyak 41,5 persen warga menilai ekonomi rumah tangganya lebih atau jauh lebih baik, dibandingkan setahun sebelumnya. Sementara yang menilai buruk atau jauh lebih buruk hanya 28,8 persen.
“Dalam satu tahun terakhir, terjadi perbaikan persepsi positif warga tentang keadaan ekonomi,” kata Saidiman dalam keterangannya di Jakarta.
Menurut Saidiman, salah satu faktor menguatnya pemulihan ekonomi nasional berhasilnya Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dibawah komando Airlangga Hartarto.
Selain itu, survei ini juga menunjukkan bahwa umumnya publik mengapresiasi kerja-kerja pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Dimana ada 75 persen warga yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani Covid-19.
“Sementara yang puas terhadap kerja pemulihan ekonomi nasional sebanyak 60,1 persen. Artinya kerja-kerja besar di dua aspek yang paling mendesak ini, di mata publik sangat berhasil,” kata Saidiman.
Survei SMRC ini dilakukan pada 8 hingga 16 Desember, dengan melibatkan 2.420 respoden dari berbagai daerah. Metode dalam survei ini menggunakan multistage random sampling, dengan margin of error 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.