Nasril Bahar, Anggota DPR RI Komisi VII

Kemen ESDM Harus Perhatikan Tata Kelola DMO, Tidak Ada Sinkronisasi

Armei Indra | Jumat, 14 Januari 2022 - 16:47 WIB


Permasalahan batu bara yang menyeret PT PLN Batubara melakukan kontrak untuk suplai batu bara pembangkit listrik, dianggap seretnya pasokan di awal tahun ini
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Nasril Bahar, Anggota DPR RI Komisi VII (istimewa)

Jakarta - Anggota DPR RI Komisi VII, Nasril Bahar mengatakan, manajemen DMO mempengaruhi suplai pembangkit listrik nasional yang berimbas pada pasokan listrik masyarakat. Karena itu, politikus PAN ini mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memperhatikan tata kelola Domestic Market Obligation (DMO) untuk batu bara.

Pria kelahitan Medan, 31 Desember 1964 ini juga mempertanyakan penanggung jawab tata kelola DMO, sebab terlihat tidak ada sinkronisasi. “Sebab yang namanya DMO pasti mengutamakan kebutuhan nasional dahulu, jadi seperti apa manajemennya selama ini,”  kata Nasril dikutip dari Suarasurabaya.net, Jumat (14/1/2022).

Permasalahan batu bara yang menyeret PT PLN Batubara melakukan kontrak untuk suplai batu bara pembangkit listrik, dianggap seretnya pasokan di awal tahun ini. Sehingga juga terdapat wacana untuk membubarkan anak usaha tersebut.
Kementerian ESDM perlu mencermati kondisi ini kata Nasril. Ini ibart sebuah rumah sebuah rumah jika terdapat masalah tentu penyelesaiannya bukan dengan membakarnya.

“Kalau perlu Komisi ini khusus membicarakannya terkait manajemen DMO dan sinkronisasi dengan PLN Batubara sehingga tidak ada gonjang-ganjing lagi,” kata wakil rakyat yang membidangi  dibidang energi ini. 

Sebelumnya Arifin Tasrif Menteri ESDM dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (13/1/2021) mengatakan, jika produsen batu bara memenuhi komitmen seharusnya tidak terjadi krisis.