Jakarta - Pertemuan para pemimpin parlemen dunia dalam agenda Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali pada 20-24 Maret 2021 mendatang, direncanakan menggunakan sistem Bubble.
Sistem yang digunakan berkaitan dengan protokol kesehatan di masa pandemi sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah penularan varian Covid-19, yaitu Omicron.
“Jadi, mereka (para delegasi) masuk dalam satu pengelompokan, tidak boleh ada yang keluar dari gelembung itu. Orangnya sama dalam seluruh rangkaian acara, mulai dari saat tiba di Jakarta, di pesawat, hotel, pun saat acara-acara di gedung saat di Bali. Termasuk, saat kegiatan-kegiatan yang kita rencanakan berkunjung ke beberapa komunitas UMKM di Bali,” kata Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar saat diwawancarai salah satu radio swasta, Senin (24/1), sebagaimana dikutip media.
Indra menambahkan, forum yang diselenggarakan dua kali tiap tahun ini akan dihadiri oleh 179 anggota para pemimpin parlemen dunia dan 13 anggota asosiasi.
Jika rata-rata tiap delegasi diikuti oleh 7-10 orang, maka harus disiapkan sekitar 1.700 orang penerbangan dari Jakarta menuju Bali. Padahal, tambah Indra, sampai saat ini belum ada satu pun penerbangan internasional yang langsung (direct flight) ke Bali.
“Jadi, ini salah satu tantangan bagaimana Jakarta menjadi penghubung (hub) sebelum mereka ke Bali. Kita harus bisa mengatur keberangkatan mereka secara aman, tidak hanya secara fisik tapi juga berkaitan dengan medis karena adanya omicron ini dari Jakarta menuju Bali,” tambah doktor bidang Ilmu Manajemen Bisnis IPB ini.
Untuk mengantisipasi hal ini, Indra menjelaskan pihaknya sejak dini telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Misalnya, kepada Satgas Penanganan Covid-19 BNPB, Satgas Covid-19 Provinsi Bali, para perwakilan maskapai penerbangan domestik, hingga dengan Pemerintah Provinsi Bali secara intensif berulang kali.
Meskipun sudah disiapkan dari hulu ke hilir, namun Indra menegaskan Setjen DPR RI terus memantau dinamika kasus penularan Omicron yang terjadi di Indonesia.
“Sehingga nanti pola yang kita siapkan nanti adalah pola bubble itu Sejauh ini sudah 60 persen ya persiapannya,” ujarnya.
Diketahui, pertemuan IPU merupakan satu-satunya forum global yang mengumpulkan anggota parlemen dari seluruh dunia.
Forum ini telah menjadi salah satu platform utama untuk diplomasi parlemen untuk menyuarakan kepentingan nasional masyarakat Indonesia. Seperti perdamaian, demokrasi, HAM, pemberdayaan pemuda, kesetaraan gender, dan pembangunan berkelanjutan.
“Jadi, IPU ini juga bagian dari amanat UUD 1945 untuk aktif pada kepentingan-kepentingan internasional itu yang menjadi juga perhatian kita di IPU,” tutup Indra.