IFEX 2022 Peluang Industri Furnitur dan Kerajinan Raih Pasar Baru

Darussalam | Jumat, 19 Agustus 2022 - 11:36 WIB


Industri furnitur dan kerajinan Indonesia memiliki peran penting bagi pertumbuhan perekonomian. Penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) telah terbukti membawa efek positif sangat besar terhadap industri furnitur dan kerajinan Indonesia, sehingga pasar furnitur dan kerajinan Indonesia bisa terus berkembang.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Agus Gumiwang Kartasasmita, membuka pameran terbesar furnitur dan kerajinan di Indonesia, Indonesia International Furniture Expo (IFEX)

Industri furnitur dan kerajinan Indonesia memiliki peran penting bagi pertumbuhan perekonomian. Penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) telah terbukti membawa efek positif sangat besar terhadap industri furnitur dan kerajinan Indonesia, sehingga pasar furnitur dan kerajinan Indonesia bisa terus berkembang. Di tengah pandemi, industri ini masih bisa menunjukkan performa yang cukup baik.

 “Saya optimis bahwa pulihnya belanja masyarakat akhir-akhir ini akan mendukung peningkatan penjualan furnitur, baik untuk tujuan ekspor maupun konsumsi domestik. Optimisme ini cukup beralasan mengingat kinerja ekspor industri furniture pada tahun 2021 mencapai nilai USD2,5 miliar,” ujar Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam sambutan saat membuka pameran terbesar furnitur dan kerajinan di Indonesia, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022, hari ini (18/8) di Jakarta.

 Ia menyatakan bahwa pertumbuhan konsumsi furnitur global juga semestinya menjadi momentum dan peluang bagi industri furnitur dan kerajinan dalam negeri untuk meningkatkan kinerjanya.

 Berdasarkan hasil kajian Centre for Industrial Studies (CSIL), konsumsi furnitur global pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh sebesar 3,9%. Hasil studi CSIL ini diperkuat oleh Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista yang memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari USD1,3 Triliun pada tahun 2020 ke USD1,6 Triliun pada tahun 2025.

 “Secara lugas dan jelas kita dapat menangkap adanya optimisme global terhadap industri furnitur. Karena itu, industri furnitur dalam negeri kita tidak boleh kalah dan harus segera menangkap peluang ini,” tegas Agus Gumiwang. 

Ia menyatakan aksi afirmatif pemerintah untuk mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga mesti menjadi momentum bagi industri furnitur dan kerajinan untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan produknya

Pada kesempatan yang sama, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menyatakan penyelenggaraan pameran IFEX merupakan upaya HIMKI untuk menunjukkan kualitas produk-produk furnitur dan kerajinan Indonesia ke publik. Ia menyatakan di tengah kondisi pandemi, industri mebel dan kerajinan masih menunjukkan kinerja yang cukup bagus.

 “Pertumbuhan ekspor industri mebel dan kerajinan Indonesia mencapai angka yang signifikan. Pertumbuhan ekspor mebel mencapai 32 persen dan kerajinan mencapai 16 persen dengan rata-rata kenaikan keduanya mencapai 27 persen,” ujar Abdul Sobur. 

Ia menyatakan pertumbuhan pada 2021 merupakan pertumbuhan terbesar dalam 10 tahun terakhir.

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, ia mengatakan para pelaku industri membutuhkan bantuan dan dukungan pemerintah dalam hal kebijakan, khususnya terkait kewajiban Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

Menteri Agus mengatakan SVLK ditujukan untuk menjaga aspek kelestarian lingkungan dan lacak balak bahan baku (sustainability and traceability) pada produk kayu. Aspek sustainability dan traceability sekarang ini mendapat perhatian besar dan bahkan menjadi syarat di pasar global. 

Di sisi lain, ia mengatakan pemberlakuan SVLK wajib di industri hilir dipandang kurang relevan dan melahirkan hight cost economy di industri hilir kayu (industri furnitur dan kerajinan). Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan berbagai langkah dan dukungan terhadap upaya pemecahan isu-isu terkait pengembangan industri mebel dan kerajinan Indonesia.

IFEX: Acuan Industri Furnitur Global

Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) merupakan pameran industri terbesar yang rutin diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Dyandra Promosindo. Setelah sempat absen diselenggarakan secara offline, tahun ini IFEX kembali hadir secara langsung bagi buyers dan visitors internasional.

Pameran tahun ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta pameran dan mencatatkan 3.500 buyers teregistrasi. Selain itu, IFEX juga diselenggarakan secara online melalui melalui platform www.ifexindonesia.com. HIMKI dan Dyandra Promosindo berkomitmen untuk mendukung furnitur dan kerajinan Indonesia dan memperkenalkannya ke pasar global.

“Salah satu hal yang dapat mendukung peningkatan nilai ekspor kita adalah melalui promosi dan pameran. IFEX 2022 merupakan acara unggulan Indonesia dan showroom internasional untuk industri furnitur,” ujar Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung. Sejak awal, ujarnya, IFEX telah menjadi tolak ukur dan perkembangan industri furnitur dan kerajinan tanah air dan menjadi acuan bagi para pelaku industri global.

Di sisi lain, para pelaku industri mebel dan kerajinan Indonesia terus berusaha menghadirkan produk-produk terbaik kepada konsumen dalam dan luar negeri. “Para pelaku industri tidak pernah berhenti melakukan inovasi dan perkembangan produk. Produk-produk yang kami hadirkan pada pameran tahun ini merupakan yang terbaik yang bisa diberikan oleh para anggota HIMKI,” pungkas Abdul Sobur.