Jakarta - Perumda PAM Jaya menargetkan di tahun 2030, cakupan air bersih di DKI Jakarta mencapai 100 Persen. Karena itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini tak semata berorientasi pada bisnis semata, akan tetapi lebih fokus pada pelayanan masyarakat.
Karena itu, pihaknya membutuhkan tambahan suplai air sebesar 11.150 liter per detik, serta pipa sepanjang 4.000 kilometer.
“Peningkatan akses terhadap air minum perpipaan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6.1, yakni mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman, serta terjangkau bagi semua,” kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin pada acara Coffee Morning Day-1 Operasional Penuh di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran Kalimalang, Jakarta Timur, pada Kamis (2/2/2023).
Arief menambahkan, saat ini PDAM JAYA telah memastikan lima elemen penting telah terpenuhi yakni tersedianya struktur oragnisasi full oparation yang mengakomodir karyan mitra termasuk posisi dan jabatan, tersediaanya SDM secara kuantitatif dan kualitatif yang siap menjalankan pengoperasian penuh.
Kemudian tersedianya proses bisnis pengelolaan SPAM yang akan dijalankan, tersedianya sistem dan aplikasi yang siap digunakan untuk pengoperasian peunuh dan tersedianya alat dan material penunjang operasi dan pelayanan.
Hal ini dilakukan untuk memberikan kedaulatan air bagi seluruh warga DKI Jakarta.
“Kami tetap berpegang teguh pada amanat UUD Tahun 1945, yang menjelaskan bahwa air sebagai bagian dari sumber daya air merupakan cabang produksi penting, dan menguasai hajat hidup orang banyak yang dikuasai oleh negara, untuk dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat,” katanya.
Arief melanjutkan, dimasa transisi PDAM JAYA pelayanan harus berjalan maksimal. Tidak boleh ada masyarakat merasa terganggu. Komitmen pelayanan harus tetap dijunjung tinggi.
Kegiatan Coffee Morning Day-1 tersebut dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kapolda Metro Jaya Irjen Mohamad Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto.