Jakarta - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengajak pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi Korea untuk mengembangkan sistem pendidikan vokasi di Indonesia dengan pendekatan kolaborasi dan partnership.
Hal ini disampaikan saat berbicara di acara puncak " 1ST Gumi Education Forum and ASEAN- Korea expert Future Forum" Kyongwoon University Korea Selatan pada Selasa 20/06/2023.
Di hadapan Rektor Kyongwoon university Mr. kim Dong-Je, PhD. dan para guru besar. Turut hadir segenap unsur pemerintahan setempat seperti walikota Gumi atau Mayor of Gumi Mr Kim- Ho- Seob dan pengusaha-pengusaha korea, delegasi ASEAN dan ASIA tengah.
"Indonesia dan Korea Selatan memiliki banyak kesamaan kebutuhan dan kepentingan yang saling bertaut erat. Korea merupakan negara maju dengan pencapaian teknologi modern yang menjadi rujukan bagi banyak negara di dunia", ujar Sultan.
Selama ini, lanjut mantan ketua HIPMI Bengkulu itu, Indonesia menjadi pasar potensial bagi industri otomotif hingga hiburan negeri ginseng Korea. Anak-anak muda Indonesia tumbuh dengan ketertarikan yang tinggi terhadap karya seni drama Korea pada skala yang luas.
"Indonesia berharap Korea Selatan bisa memperluas kurikulum vokasinya yang terkenal efektif menciptakan SDM yang unggul. Karena secara SDM Indonesia akan melewati masa keemasannya atau bonus demografi hingga 2045", tegasnya.
Di salah satu Universitas ternama Korea Selatan tersebut, Sultan mengungkapkan bahwa lulusan sekolah vokasi Indonesia masih mendominasi pengangguran terbuka. Hampir sepuluh persen pengangguran terbuka Indonesia adalah lulusan sekolah menengah kejuruan.
"Kami merasa Korea Selatan perlu melakukan investasi di sektor SDM untuk kebutuhan industrinya di tengah penurunan angka kelahiran penduduk Korea. Investasi SDM masih dibutuhkan meskipun terjadi kemajuan pesat di bidang artificial intellegen", sambungnya.
Selanjutnya, Mantan wakil gubernur Bengkulu itu diundang untuk melangsungkan diskusi intensif terkait peluang investasi sekaligus makan malam bersama Gubernur Provinsi Gyeong Sang Buk-do, Mr Lee Cheol Woo yang juga merupakan ketua asosiasi Gubernur Se Korea Selatan.