Jakarta - Percepatan penurunan stunting merupakan program yang paling penting karena terkait pembangunan manusia Indonesia yang lebih berdaya saing di masa depan.
Atas dasar tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah melakukan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dalam bentuk Bhakti Sosial bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, Jumat (28/07) di Kelurahan Tanjung Mas Semarang.
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Kementerian Hukum dan HAM ke 78 ini dibuka oleh Plt. Kepala Kantor Wilayah yang diwakili oleh Kepala Divisi Administrasi, Hajrianor bersama Kepala Divisi Pemasyarakatan, Supriyanto didampingi Sekretaris Kecamatan Semarang Utara, Riyanto.
Mengawali sambutannya, Hajrianor menyampaikan bahwa diperlukan pelibatan lintas sektor dalam upaya mengatasi permasalahan stunting ini.
“Kegiatan Bhakti Sosial ini merupakan program nasional Kementerian Hukum dan HAM RI dalam rangka Hari Lahir Kementerian Hukum dan HAM ke 78,” ujar Hajrianor.
Ia menjelaskan bahwa dari 11 intervensi penurunan stunting yang difokuskan oleh Kementerian Kesehatan yang diarahkan pada 2 fase pertumbuhan, yaitu fase sebelum melahirkan dan fase setelah melahirkan.
“Pada hari ini kami juga mengundang ibu hamil untuk lebih peduli pada kehamilannya agar nantinya dapat melahirkan putra-putri yang sehat,” sambungnya.
“Kelurahan Tanjung Mas menjadi target sasaran utama kami karena berdasarkan data yang kami peroleh dari Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Semarang, angka penemuan stunting di Kelurahan ini cukup tinggi,” tuturnya.
Sebagai penutup, Hajrianor mengucapkan terima kasih kepada Lurah Tanjung Mas beserta Camat Semarang Utara dan Puskesmas Bandarjo yang sudah bersinergi untuk mensukseskan kegiatan ini.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Se- Eks Karesidenan Semarang dan Ketua Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Jawa Tengah, Rita Supriyanto didampingi anggota PIPAS Jawa Tengah.