Wakil Ketua MPR ; Demokrasi Indonesia Belum Sesuai Harapan

Kiki Apriyansyah | Rabu, 23 Agustus 2023 - 18:46 WIB


Ali-alih melaksanakan sila-sila Pancasila, menurutnya, demokrasi di Indonesia malah berubah menjadi transaksional. Gus Jazil menekankan politik transaksional melahirkan polarisasi di tengah masyarakat, dan menimbulkan renggangnya kohesi sosial.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Wakil Ketua MPR RI F-PKB Jazilul Fawaid menjadi narasumber diskusi Empat Pilar dalam Rangka Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI dengan Tema: Pemilu 2024, mewujudkan Demokrasi Konstitusional yang Mepersatukan Bangsa di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 23/08/2023.

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid yang akrab disapa Gus Jazil mengatakan pelaksanaan demokrasi di Indonesia belum sesuai harapan.

Ali-alih melaksanakan sila-sila Pancasila. Menurutnya, demokrasi di Indonesia malah berubah menjadi transaksional. Gus Jazil menekankan politik transaksional,melahirkan polarisasi di tengah masyarakat, dan menimbulkan renggangnya kohesi sosial.

Kondisi tersebut juga memantik narasi-narasi yang kurang sesuai, seperti, politik identitas. Penyimpangan dalam demokrasi, terjadi karena masyarakat belum siap melaksanakan demokrasi.

"Dia menambahkan faktor ekonomi dan pendidikan menyebabkan pilihan masyarakat terhadap para calon, tidak berdasarkan masalah visi dan misi, tetapi lebih kepada gizi yang dibawa dan diberikan,'' ujar Jazilul Fawaid saat menjadi narasumber pada diskusi Empat Pilar dalam Rangka ''Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI'' dengan Tema; Pemilu 2024, Mewujudkan Demokrasi Konstitusional Yang Mempersatukan Bangsa di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 23/08/2023.

Hal itu membuat salah satu tujuan demokrasi, yaitu berkontribusi meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat belum tercapai.

"Pilihan kita untuk berdemokrasi, itu sudah benar. Tetapi, budaya dan kehidupan kita, yang belum siap untuk menopang demokrasi. Mestinya, dalam berdemokrasi itu pendidikan dan kondisi ekonomi masyarakatnya sudah bagus dulu. Sehingga saat para calon melakukan kampanye, yang ditanya adalah visi dan misinya, bukan gizinya," tutur Gus Jazil.

Menyangkut Demokrasi Konstitusional, Gus Jazil dengan tegas mengatakan yang terpenting dalam demokrasi adalah konstitusi atau hukum. Dia menyebut jika hukum sudah dipermainkan berarti sudah bukan demokrasiJika hukum tidak bisa berlaku adil, maka jangan tanya soal demokrasi.

Baca Juga