Gubernur Lemhannas Usulkan Pembentukan Angkatan Siber di TNI

Agung Nugroho | Selasa, 19 September 2023 - 07:10 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Gubernur Lemhannas Andi Widjajant

Jakarta - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengusulkan pembentukan angkatan siber di TNI untuk melengkapi tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Usul itu sempat dilontarkan oleh Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto pada Agustus lalu dan menuai bermacam respon dari DPR hingga pengamat.

Andi menjelaskan berdasarkan kajian, Lemhannas menemukan ancaman utama ke depan bukanlah serangan langsung yang dilakukan suatu negara ke Indonesia.

"Ancaman utama bagi Indonesia ke depan adalah pertarungan antara Amerika Serikat dengan China, yang kemudian berpengaruh ke Indonesia. Perang antara AS dan China, apakah karena Taiwan, apakah karena Laut China Selatan, apakah karena freedoom of navigation, yang kemudian berpengaruh ke Indonesia," kata Andi di Kantor Lemhannas, Senin (18/9/2023).

Menurutnya, saat itu terjadi, serangan siber akan dilakukan kedua negara itu jika ingin menguasai beberapa titik strategis di Indonesia sebagai tempat lompatan logistik.

"Serangan pertama mereka di era seperti ini pasti serangan siber. Kalau mereka ingin melakukan okupasi suatu titik di Indonesia. Setelah fasilitas strategis kita dilumpuhkan dengan siber, setelah itu serangan udara," katanya.

Menurutnya, tidak banyak negara di dunia yang mampu melakukan serangan siber dan serangan udara ke Indonesia. Ia mengatakan hanya ada empat negara yang bisa melakukan hal itu.

"Di dunia yang bisa melakukan itu paling cuma empat negara, kira-kira. Kalau ancamannya berkaitan dengan kemampuan siber, kemampuan udara di empat negara itu, maka kita punya PR untuk melakukan modernisasinya," katanya.

Ia mengatakan Lemhannas telah melakukan kajian untuk menilai kemampuan siber TNI. Ke depan, Lemhannas akan mengusulkan peta jalan untuk mengupgrade kemampuan siber yang dimiliki oleh pertahanan dan militer.

Andi tidak memungkiri jika pembentukan Angkatan Siber TNI tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Namun, hal yang bisa dilakukan dalam jangka pendek adalah menaikkan pangkat perwira yang memimpin satuan-satuan siber TNI hingga pembentukan komando gabungan.

"Kemungkinan untuk membuat angkatan siber-nya masih lama. Tapi mungkin yang terdekat adalah dari satuan-satuan siber yang hari ini bintang 1, bisa kemudian jadi bintang 2. Kemudian kita bisa membuat semacam komando gabungan siber yang dipimpin bintang 3, nanti dievaluasi lagi untuk dibutuhkan pembentukan angkatan khusus seperti yang diciptakan di Singapura," katanya.