Kemendikbudristek Menggelar Malam Puncak Pemberian AKI 2023

Kiki Apriyansyah | Kamis, 26 Oktober 2023 - 14:47 WIB


Malam puncak acara penghargaan AKI Tahun 2023 juga akan diisi oleh musisi nasional yang membawakan lagu-lagu khas budaya daerah di Indonesia, antara lain Novia Bachmid, Andien, sertaRinto (komposer).Tidak ketinggalan pula penampilan budaya daerah seperti tarian lokal arahan koreografi Uni Tati serta atraksi dari Tanah Batak yakni Komunitas Eta Margondang yang mengharmonisasi musik tradisi dari empat puak sekitar Danau Toba, yakni Karo, Toba, Simalungun, dan Pak pak.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di dampingi Ketua Panitia Tim Penilaian AKI 2023 Maria Darmaningsih melakukan Konferensi Pres Pra Malam Puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023 di Ruang Transit Lt. 3 Gedung A. Kemendikbutristek, Jalan Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 26/10/2023.

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menggelar malam puncak acara pemberian Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2023 dengan mengusung tema Para Perawat Harmoni, yang berlangsung Jumat (27/10/2023), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Malam puncak pemberian penghargaan AKI Tahun 2023 akan dihadiri oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Malam puncak acara penghargaan AKI Tahun 2023 juga akan diisi oleh musisi nasional yang
membawakan lagu-lagu khas budaya daerah di Indonesia, antara lain Novia Bachmid, Andien, sertaRinto (komposer).Tidak ketinggalan pula penampilan budaya daerah seperti tarian lokal arahan koreografi Uni Tati serta atraksi dari Tanah Batak yakni Komunitas Eta Margondang yang mengharmonisasi musik tradisi dari empat puak sekitar Danau Toba, yakni Karo, Toba, Simalungun, dan Pak pak.

AKI Tahun 2023, Kemendikbudristek membagi kategori penerima penghargaan kebudayaan kepada Pelestari, Pelopor dan Pembaru, Anak/Remaja, Maestro Seni Tradisi, Lembaga dan Perorangan Asing, Masyarakat Adat, Pemerintah Daerah, serta Media.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengemukakan, tujuan besar dari
digelarnya AKI setiap tahunnya adalah guna menumbuhkan keinginan serta komitmen masyarakat untuk ikut mendorong, merawat tradisi warisan leluhur, serta melestarikan sehingga tetap dapat abadi sekaligus mampu adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Oleh sebab itu, lanjut Hilmar, diharapkan dapat muncul sumber daya manusia Indonesia yang tulus mendedikasikan diri memberikan manfaat baik kepada upaya pemajuan kebudayaan.

“Melalui AKI yang rutin digelar setiap tahun, dapat semakin memperkuat perspektif masyarakat agar
menyadari pentingnya berkarya untuk Indonesia melalui kebudayaan,” ucap Hilmar  saat Konferensi Pres Pra Malam Puncak Anugerah kebudayaan Indonesia 2023, di Ruang Transit Lt. 3 Gedung A. Kemendikbutristek, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis 26/10/2023.

Hilmar mengatakan, makna besar tema AKI Tahun 2023 AKI agar makin memperkuat panggung ekosistem kebudayaan dan direkognisi sebagai bagian dari pembangunan manusia dan bangsa ke depannya.

“Suatu makna keinginan untuk meneguhkan komitmen bersama seluruh pihak, masyarakat dan pemerintah, dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Namun jangan pernah menganggap apa yang telah dilakukan adalah proses akhir,” ujar Hilmar.

Hilmar juga mengatakan, karya dan nilai budaya tetao berkelanjutan sebab andil masyarakat. Dengan begitu pelestarian dan pengembangan yang dilakukan masyarakat untuk kebudayaan merupakan wujud aksi nyata penguatan karakter bangsa Indonesia.

Sedangkan salah satu tim penilai penerima penghargaan AKI Tahun 2023, Maria
Darmaningsih, menyebutkan, untuk para anggota tim penilai dipilih dari berbagai institusi berbeda dan individu yang independen, seperti akademisi, seniman mandiri, budayawan dan aparatur sipil negara.

Maria kemudian menjelaskan, ada perbedaan dalam perhelatan AKI tahun ini dengan sebelumsebelumnya. Perbedaan tersebut, kata Maria, lebih menekankan kepada aspek prosedural dan skemanya.

“Lebih mengenai kepada mekanisme pengusulan calon penerima AKI Tahun 2023 dan juga terdapat penambahan kategorisasi dari tahun-tahun pelaksanaan AKI sebelumnya,” papar Maria.

“Pada umumnya penerima penghargaan AKI adalah yang telah berbuat dalam kesenian lebih dari sepuluh tahun, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pengetahuan dan literasi, menjaga dan melestarikan adat istiadat setempat, menyimpan dan mengarsipkan data hasil
kebudayaan,” tambah Maria.

Maria menyampaikan, dengan adalnya ajang tahunan AKI maka diharapkan ada nilai-nilai
keteladanan para penerima yang bisa dimaknai dan menjadi contoh kepada masyarakat lain sehingga mampu memotivasi untuk ikut berkarya.

Maria mengimbau, setiap pemerintah daerah dapat ikut serta mendata berbagai komunitas maupun pelaku budaya mandiri sehingga ikut memunculkan kebanggaan dan semangat untuk mendaftarkan masuk dalam daftar kategori penerima penghargaan AKI.

Penyelenggaraan AKI menjadi ajang tahunan yang telah dimulai sejak tahun 2007 dan terus
dilanjutkan Kemendikbud pada 2012 dengan berbagai dinamika. Pemerintah, melalui
Kemendikbudristek, memberikan penghargaan kepada individu, komunitas, lembaga yang dinilai berprestasi maupun berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan.

Baca Juga