Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menilai sikap pemerintahan Joko Widodo dalam mengatasi wabah Virus Corona atau Covid-19 semakin aneh, ngawur, dan diskriminatif.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan bahwa hal tersebut terlihat dari pemerintah melarang masyarakat Indonesia untuk Mudik akan tetapi sebanyak 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok diizinkan masuk ke Sulawesi Tengah.
"Sikap ngawur pemerintah tersebut bisa memicu konflik di masyarakat," kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Selain itu, Neta melihat bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) cenderung diam ketika Presiden Jokowi yang berkali-kali melakukan pembagian sembako dan menimbulkan keramaian.
"Padahal, jika masyarakat yang melakukan, polisi dengan cepat membubarkannya. Panitianya langsung mendapat teguran dan diminta meneken surat pernyataan agar tak mengulangi kegiatan serupa," ujarnya.
Neta beranggapan seharusnya Polri juga menegur Jokowi dan meminta mantan Walikota Solo itu membuat surat pernyataan agar tidak mengulang kegiatan serupa.
"Tapi hal itu tidak dilakukan polisi dan polisi cuma beraninya pada rakyat kecil," tegasnya.
Kemudian, Neta juga menilai bahwa Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Jokowi, menurut Neta, hanya bisa terus meminta agar rakyat menjaga jarak dan tidak melakukan kegiatan yang bisa mengumpulkan massa tetapi melanggar apa yang diucapkannya sendiri.