Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan upaya yang dilakukan Indonesia untuk menekan Israel agar berhenti menggempur Jalur Gaza Palestina imbas peperangannya dengan Hamas.
"Kalau tekanan, kita lakukan sejak hari pertama, bahkan Bu Menteri Luar Negeri selama di New York, selama berada di Riyadh terus berkomunikasi langsung melalui telepon dengan mitra untuk menekan agar segera menghentikan konflik ini," kata Iqbal di Gedung Kemlu, Jumat (3/11/2023).
Pada akhir Oktober, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkunjung ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB yang membahas soal perang Israel dan milisi di Palestina, Hamas.
Sebelum sidang itu digelar, Indonesia sempat menyurati PBB untuk mengadakan rapat sesi darurat di Sidang Majelis Umum.
Retno juga sempat hadir di pertemuan darurat antar Menlu anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh.
Di kesempatan ini, Iqbal juga menerangkan Indonesia melakukan berbagai komunikasi dan mendesak pihak berkonflik untuk memberikan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Tapi sampai sekarang belum terjadi secara penuh seperti yang diharapkan," ujar Iqbal lagi.
Pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, berperang sejak 7 Oktober hingga sekarang. Imbas pertempuran ini, ribuan orang di Palestina dan Israel meninggal.
Tak lama setelah perang pecah, Israel memblokade total Jalur Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk.
Kini, bantuan memang masuk tetapi jumlahnya sangat terbatas dan belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Palestina.
Israel juga masih melarang bantuan bahan bakar minyak (BBM) masuk ke Gaza karena takut dimanfaatkan Hamas untuk meluncurkan roket.