KLHK: Peran Generasi Muda Kunci Pemulihan Lingkungan

Agung Nugroho | Minggu, 12 November 2023 - 14:50 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono, selaku Ketua Pimpinan Saka Wanabakti dan Kalpataru Tingkat Nasional membuka acara Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (PERTIKAWAN) Regional Papua 2023 di Lapangan Rugby, Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua (11/11). Dok: KLHK

Jayapura - Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono, selaku Ketua Pimpinan Saka Wanabakti dan Kalpataru Tingkat Nasional membuka acara Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (PERTIKAWAN) Regional Papua 2023 di Lapangan Rugby, Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua (11/11).

Pertikawan merupakan kegiatan 5 (lima) tahunan dalam bentuk Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (PERTIKAWAN) di setiap Regional. Pada tahun 2023 ini kembali digelar di 6 Regional, yaitu: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali Nusa Tenggara, Sulawesi Maluku, dan Papua. Pertikawan Regional Papua merupakan Pertikawan ke-4, setelah sebelumnya digelar di Sumatera, Sulawesi Maluku dan Kalimantan. 

Sekjen KLHK Bambang Hendroyono menyampaikan bahwa peran generasi muda menjadi kunci pemulihan lingkungan. 

"Dengan gaya hidup hijau (green lifestyle) yang mulai menjadi trend baru kaum muda saat ini, banyak sekali upaya membangun lingkungan yang baik mulai bermunculan di berbagai belahan dunia, mulai dari gerakan pelestarian alam, pengelolaan sampah, hingga pendidikan ramah lingkungan. Fenomena ini semakin menegaskan pentingnya dapat terbangun generasi lingkungan, generasi yang lahir dengan internalisasi nilai-nilai cinta lingkungan," sambung dia.

Dikatakan Bambang, hal-hal inilah yang KLHK coba terus dorong dan kelola agar menjadi satu gerakan kesatuan yang berdampak signifikan, sehingga dapat menumbuhkan budaya ramah lingkungan dalam komunitas ataupun masyarakat. KLHK juga berkomitmen mendorong munculnya para pemimpin hijau (Green Leaders) di Indonesia, yaitu pemimpin berwawasan lingkungan, bersemangat, proaktif, penuh inisiatif dan kreatif terhadap kepentingan orang banyak dan alam semesta.

KLHK telah menyiapkan arah kebijakan dalam rangka penyiapan pemimpin hijau, antara lain melalui penyiapan peta jalan (road map) pengembangan kompetensi SDM KLHK, serta penyelenggaraan serangkaian pendidikan dan latihan bagi generasi muda, termasuk melalui Gerakan Pramuka. 

Hasil kebijakan pengembangan kepemimpinan hijau di tingkat tapak dapat dilihat dari banyaknya partisipasi sekolah, Pemda dan masyarakat dalam program Adiwiyata, Kalpataru, Adipura, Nirwasita Tantra, Wana Lestari, dan PROPER, dll yang diselenggarakan KLHK.

“KLHK meyakini akan potensi yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia untuk menyelamatkan bumi ini dari berbagai ancaman krisis di masa depan. Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar, sudah seharusnya menjadi modal kuat bangsa kita menuju negara maju dengan mengedepankan nilai-nilai ekologis dalam kehidupan,” pungkas Bambang.

Pertikawan yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan Generasi Muda dalam mendukung kegiatan pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan ini, mengangkat tema “Jaga Hutan Hijaukan Bumi Birukan Langit Demi Lingkungan Hidup Yang Lestari Di Tanah Papua”.

Komitmen yang Kuat untuk Menjaga Alam

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Papua, M. Ridwan Rumasukun, berpesan kepada seluruh peserta Pertikawan agar mengikuti secara seksama semua materi dari narasumber guna pengelolaan lingkungan dan kehutanan yang lebih baik, sehingga memiliki komitmen yang kuat untuk mau menjaga alam setelah pulang dari kegiatan Pertikawan ini.  

“Kita jaga alam, maka alam akan menjaga kita. Mari bersama kita wujudkan Tanah Papua yang lestari dan berkelanjutan demi anak cucu kita. Selamat berkemah Kakak-Kakak dan Adik-Adik,” ungkap M. Ridwan. 

Sebagaimana dilaporkan Abdul Rahman Basri, selaku Ketua Panitia Penyelenggara Pertikawan Regional Papua, bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 400 orang peserta dan pembina Pramuka yang berasal dari seluruh Kwartir Cabang (Kwarcab) di wilayah Kwartir Daerah (Kwarda) Papua dan Papua Barat.