Dituduh Lakukan Abuse Of Power, TKN Prabowo-Gibran Tak Biasa Punya Pikiran Itu

Agung Nugroho | Minggu, 12 November 2023 - 22:29 WIB


Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menjawab tuduhan melakukan praktik abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan terkait yang dituduhkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dari Koalisi Indonesia Maju

Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menjawab tuduhan melakukan praktik abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan terkait yang dituduhkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hal itu dikatakan Nusron saat konferensi pers di kantor TKN Prabowo-Gibran Jl. Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (12/11).

"Partai pendukung Prabowo dan Gibran adalah partai-partai yang tidak terbiasa mempunyai pikiran seperti itu, bagaimana caranya untuk abuse of power? Pikiran saja tidak pernah, apalagi pengalaman untuk melakukannya," kata Nusron. 

Ia melanjutkan, tuduhan tersebut tidaklah benar justru sebaliknya praktik abuse of power itu dilakukan pihak lain.

"Hari ini saya membaca berita di salah satu media online, ada kabar dari Jawa Tengah, baca aja. Saya barusan dapat kiriman link-nya juga, ada salah satu relawan kami yang melaporkan bahwa banyak dikeluhkan oleh para ASN maupun kepala dinas-kepala dinas, yang dipanggil oleh PJ bupati-bupati di daerah Jawa Tengah yang diminta untuk membantu dan memenangkan pasangan tertentu," kata Nusron.

“Sebaiknya bapak-bapak yang mengatakan penyelewengan itu berkaca pada diri sendiri. Sebetulnya siapa yang mempunyai pengalaman penyelewengan itu, yang punya pengalaman untuk melakukan abuse of power itu siapa?" kata Nusron.

Nusron pun memastikan di TKN secara bersama mempunyai tekad untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dengan cara elegan, menang dengan cara martabat, dan menang dengan secara fair, jujur, adil dan transparan.

"Kita ingin mengawal proses pemilu ini secara demokratis, secara akuntabel, dan tidak boleh tercederai oleh praktek-praktek seperti adanya penyelewengan dari oknum-oknum aparat apapun, kita semua bertekad untuk itu," ujarnya.