Gus Men Kembali Usai Kunjungan ke Arab Saudi Membawa 4 Kabar Baik

Fuad Rizky Syahputra | Jumat, 12 Januari 2024 - 10:33 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali ke Tanah Air

Jakarta - Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas kembali ke Tanah Air usai kunjungan ke Arab Saudi. 

"Alhamdulillah saya barusan landing dari saudi, baru saja menandatangani MoU bersama Pemerintah Arab," jelas Yaqut. 

Melansir laman Kemenag.go.id, ada beberapa kabar baik yang dibawa oleh Menag untuk jemaah Haji Indonesia dari Arab Saudi.


Pertama, Indonesia mendapatkan kuota terbesar sepanjang sejarah, yaitu 241.000 ribu.

Kedua, tak hanya soal kuota, Menag juga tengah mengupayakan agar jemaah haji Indonesia mendapatkan tempat terbaik di Arab Saudi. 

"Ada beberapa perubahan yang signifikan dalam mengupayakan layanan haji yang akan segera disesuaikan, seperti penempatan jemaah (di Arafah dan Mina), itu bergantung seberapa cepat kita melakukan kontrak teknis perhajian bersama pemerintah Arab," jelasnya.

Dia menambahkan, "Insya Allah dalam minggu ini atau maksimal minggu depan kontrak itu akan segera kita lakukan agar tempat terbaik didapatkan untuk jemaah Indonesia." 

Ketiga, selain hotel, Yaqut juga sudah bertemu dengan otortitas Pemerintah Arab Saudi untuk membicarakan penerbangan bagi jemaah haji Indonesia. Menurutnya, kedatangan delegasi Indonesia mendapatkan sambutan baik dari pihak otoritas Arab Saudi. 

"Insya Allah itu aman, biar nanti Garuda Indonesia saja yang follow up," ujarnya.

Keempat, Menag mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia juga telah mengusulkan penambahan dua jalur fast track bagi jemaah haji. Kedua jalur tersebut diusulkan di Solo dan Surabaya. 

Sedangkan saat ini fast track baru diterapkan di Bandara Soekarno Hatta.

"Dari pembicaraan yang kita lakukan sih mereka menyetujui, tapi mereka tetap akan melakukan survey lapangan untuk melihat ke Solo dan Surabaya," jelasnya.

Layanan fast track akan memudahkan jemaah haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.

Fast track ini dinilai penting agar jemaah haji yang datang ke Arab Saudi sudah tidak melalui proses imigrasi. Hal tersebut akan sangat membantu jemaah haji Indonesia untuk mengurangi kelelahan setelah melakukan perjalan panjang dari Tanah Air.