Serangan Gabungan AS ke Yaman, Kemlu: Tak Ada WNI yang Jadi Korban

Agung Nugroho | Jumat, 12 Januari 2024 - 17:05 WIB


Serangan dilakukan oleh gabungan Pasukan Amerika Serikat, Inggris dengan dukungan beberapa negara lainnya.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ilustrasi Gedung Kementerian Luar Negeri. Dok: Kemlu

Jakarta - Kementeri Luar Negeri RI (Kemlu)mengatakan telah terjadi serangan ke beberapa titik di Yaman yang merupakan wilayah-wilayah Houthi beroperasi (12/1), antara lain Sanaa, Hudaidah, Dhammar, Sa'da Hajjah, dan Taiz. 

Pihak Kemlu menjelaskan serangan dilakukan oleh gabungan Pasukan Amerika Serikat, Inggris dengan dukungan beberapa negara lainnya. 

"KBRI Muscat yang memiliki wilayah kerja di Yaman terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di Yaman dan kondisi para WNI. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan dimaksud," tulis keterangan siaran Kemlu yang diterima di Jakarta, Jumat (12/1/2024). 

Kemlu mengatakan tercatat 47 WNI berdomisili di wilayah yang mendapat serangan dengan sebaran di Sanaa (15 orang), Hudaidah (19 orang) dan Dhammar (13 orang). Berdasarkan komunikasi dengan para WNI tersebut, mereka dalam keadaan baik dan aman.

"KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WN," ujarnya.

Berdasarkan data lapor diri, lanjut kata dia, terdapat sebanyak 4.866 WNI berdomisili di Yaman, mayoritas adalah mahasiswa di Wilayah Tarim Hadhramaut. KBRI Muscat telah mempersiapkan rencana kontingensi jika terjadi eskalasi lebih lanjut. Sebelumnya, pada tanggal 2 November 2023, 

KBRI Muscat telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Yaman khususnya di Wilayah Sanaa dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau dapat berpindah sementara waktu ke Yaman selatan yang lebih aman.

Baca Juga