Gus Men Luncurkan Program Cambridge di Batam

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 16 Januari 2024 - 13:51 WIB


Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program Cambridge, MAN Program Keagamaan (MANPK) dan Program Amtsilati (Baca Kitab Kuning), Sabtu (13/1) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Insa Cendikia (MAN IC) Batam.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menag Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program Cambridge, MAN Program Keagamaan (MANPK) dan Program Amtsilati (Baca Kitab Kuning)

Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program Cambridge, MAN Program Keagamaan (MANPK) dan Program Amtsilati (Baca Kitab Kuning), Sabtu (13/1) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Insa Cendikia (MAN IC) Batam.

Peluncuran program tersebut juga dikemas bersamaan dengan silaturahmi bersama pegawai/guru ASN dan Non ASN serta siswa madrasah. Menag mengapresiasi kinerja Kepala Kanwil Kemenag Kepri Mahbub Daryanto karena telah mengambil inisiatif terbaik untuk anak didik di Kepri.

“Ketiga program tersebut adalah bekal bagi siswa untuk menghadapi masa depan yang tidak mudah. Terima kasih kepada Pak Kanwil dan juga kepada anak-anak sebagai generasi yang akan menghadapi masa depan yang tidak mudah ini, dan di madrasah inilah anak-anak sekalian dibekali dengan ilmu dunia sekaligus akhirat,” ucapnya.

Gusmen mengaku bangga dengan program Cambridge yang telah dijalankan di tiga madrasah yang ada di Kepulauan Riau. Diantaranya ialah MTsN 1 Batam, MAN IC Batam dan MAN Batam. Bahkan, MTsN 1 Batam merupakan madrasah tsanawiyah pertama di Indonesia yang menjalankan program ini.

“Madrasah dengan kurikulum Cambridge ini tempatnya ada di Batam, kalau di Jawa sudah biasa, tapi ini di Kepulauan Riau sangat luar biasa. Ini MAN IC ketiga yang saya datangi, mudah-mudahan prestasinya bisa lebih ditingkatkan lagi dari peringkat 4 menjadi peringkat 3 Nasional,” jelasnya.

Kepala Kanwil Kemenag Kepri, Mahbub Daryanto melaporkan, program Cambridge memberikan pengalaman belajar menggunakan standar kurikulum internasional. Ini akan memudahkan para siswa saat berkompetisi dengan siswa lainnya di belahan dunia manapun, juga ketika ingin melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.

Ada pula MANPK, program yang diharapkan dapat menghasilkan kader ulama yang kompeten dalam ilmu agama islam dan berwawasan kebangsaan. Saat ini, program tersebut telah dijalankan oleh MAN Batam.

Inovasi lain yang digagas oleh Kemenag Kepri adalah melalui program amtsilati, yaitu program pendidikan yang 7 bertujuan untuk mengajarkan ilmu nahwu dan sharaf dasar kepada pemula, agar dapat membaca dan memahami kitab kuning dengan cepat dan mudah.

Program ini diawali dengan melatih guru-guru dalam T.O.T selama satu minggu dan kemudian guru-guru tersebut mengajarkan kembali kepada para siswa.

“Sebelumnya amtsilati ini hanya diajarkan di pesantren, tapi kali ini kita terapkan juga di madrasah yang ada di Kepri mulai dari kelas 4 MIN sampai ke MA,” papar Mahbub.

Dalam kesempatan ini, Mahbub mengucapkan terima kasih atas prestasi yang telah diraih Kementerian Agama selama kepemimpinan Menag Yaqut. Menurutnya, ini memberikan dampak yang positif terhadap citra Kemenag dan menjadi motivasi bagi ASN Kemenag untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada umat

“Kami juga berterima kasih kepada Presiden dan Menteri Agama yang telah menerbitkan SK inpassing bagi guru madrasah non ASN yang sempat tertunda selama 12 tahun. Begitu banyak mimpi-mimpi yang sudah terealisasi selama ini, semoga dibawah kepemimpinan Bapak semakin memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,” pungkas Mahbub.