Hotman Paris Bakal Telusuri Dalang Fitnah Jet Mirage

Agung Nugroho | Selasa, 13 Februari 2024 - 06:42 WIB


Penasehat hukum Kementerian Pertahanan (Kemhan) Hotman Paris Hutapea memastikan akan menempuh jalur hukum untuk menelusuri dalang yang menyebarkan hoaks di media sosial terkait korupsi pembelian jet tempur Mirage 2000-5.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Penasehat hukum Kementerian Pertahanan (Kemhan) Hotman Paris Hutapea memastikan akan menempuh jalur hukum untuk menelusuri dalang yang menyebarkan hoaks di media sosial terkait korupsi pembelian jet tempur Mirage 2000-5. Dok:Ist

Jakarta - Penasehat hukum Kementerian Pertahanan (Kemhan) Hotman Paris Hutapea memastikan akan menempuh jalur hukum untuk menelusuri dalang yang menyebarkan hoaks di media sosial terkait korupsi pembelian jet tempur Mirage 2000-5.

“Kita akan telusuri. Saya ditugaskan untuk itu nanti. Tindakan berikutnya nanti, yang jelas judulnya itu pembelian pesawat Mirage sedangkan itu sudah tidak ada jual beli. Berarti kan kalau tidak ada jual beli berarti tidak ada suap. Udah jelas? Berarti ini benar-benar fitnah. Ga ada jual beli, gak pernah beli,” kata Hotman saat konfrensi pers yang digelar di gedung Kementerian Pertahanan, Senin, (12/2)/2024).

Menurutnya video yang beredar dengan topik judul “Dugaan skandal suap pesawat Mirage 2000-5 yang melibatkan pejabat Kemhan dan Eva Kaili” yang beredar adalah hoaks.

Oleh sebab itu Hotman menilai tidak mungkin terjadi tindak pidana korupsi ataupun suap yang terjadi dalam proses pembelian yang tidak pernah terjadi.

Selain itu, Hotman juga turut mempertanyakan sosok Eva Kaili yang disebut-sebut sebagai pihak perantara dalam rencana pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5 itu.

Pasalnya, kata dia, Eva sendiri sudah dipenjara di Uni Eropa sejak pertengahan tahun 2022. Di sisi lain, Hotman menyebut rencana pembelian pesawat Mirage 2000-5 sendiri baru ditandatangani pada 31 Januari 2023.

Karenanya Hotman menilai tidak mungkin ada keterkaitan apalagi komunikasi yang terjalin antara Kemhan dengan sosok Eva.

"Video disebutkan itu skandal suap melibatkan si Eva, ternyata dia sudah dipenjara pertengahan 2022. Itu fitnah kedua. Dari video ini tidak ada kata suap dan tidak tahu itu suara siapa," tuturnya.

Hotman juga mengaku janggal dengan masifnya penyebaran hoaks yang baru terjadi dalam beberapa hari terakhir menjelang masa tenang Pemilu 2024.

Kendati demikian, Hotman belum membeberkan lebih lanjut dugaan sosok penyebaran hoaks tersebut. Ia hanya memastikan bakal memproses kasus itu melalui jalur hukum yang ada.

"Anehnya video ini sangat efektif beredar 3 hari ini. Benar-benar viral di mana-mana Nanti siapa pelakunya akan kita sikat. Ini minggu tenang soalnya, jadi kita enggak bicara dulu siapa pelakunya," ucapnya.