PSI Usul Jokowi Ketua Koalisi, Begini Respon Golkar

Kiki Apriyansyah | Rabu, 13 Maret 2024 - 14:55 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia saat ditemui sebelum Rapat Kerja bersama Menteri PANRB di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Dok. Kiki Apriansyah/FIVE

Jakarta- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi semestinya menjadi sosok yang berada di atas semua partai politik. 

Merespon hal tersebut, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Grace Natalie itu memang ada pembicaraan di pimpinan koalisi Indonesia Maju tentang peran Pak Jokowi. 

“Kedua adalah program yang nanti akan dilaksanakan dalam lima tahun kedepan tersebut adalah turunan dari visi-misi yang disampaikan oleh Prabowo dan Gibran ini cukup banyak. Jadi dibutuhkan energi yang cukup besar untuk menjelaskan tentang program tersebut,” ujar Doli saat ditemui sebelum Rapat di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/32024).

Dia mengatakan bahwa dimana yang paling utama dibutuhkan adalah stabilitas politik, kalau misalnya kerjasama politik yang disebut sebagai koalisi Indonesia Maju selama pencalonan presiden dan pencalonan wakil presiden ini bisa dirawat dengan baik mulai dari parlemen hingga pemerintahan diharapkan bisa menciptakan stabilitas politik yang cukup baik. 

“Dalam sebuah pemerintahan itu yang diharapkan, sehingga kita fokus dalam pelaksanaan programnya. Mengenai soal struktur koalisi dalam bentuk koalisi yang mengarah kemana pihaknya belum membicarakan. Apalagi mengenai tentang perlunya ada ketua, wakil ketua, atau anggota tersebut belum dibicarakan sama sekali,” 

Oleh karena itu, Doli mengimbau untuk fokus menunggu sampai tangga 20 Maret terkait rekapitulasi resmi dari KPU dan semua partai politik juga sedang berjuang menjaga, dan mengawal suaranya dari mulai rekapitulasi tingkat bawah hingga KPU. 

“Sebaiknya membicarakan bangunan koalisi permanen atau tidak secara resmi itu nanti setelah pengumunan resmi rekapitulasi dari KPU. Dikarenakan lebih enak kita mengetahui untuk Golkar berapa kursi, untuk teman-teman yang berada di koalisi Indonesia Maju berapa kursi, diluar dari koalisi berapa kursi. Itu lebih mudah dibicarakannya,” pungkas Doli 

Editor: Agung Nugroho

Baca Juga