Stafsus Kemenag Minta PTKI Kampanyekan Literasi Digital Moderasi Beragama

Fuad Rizky Syahputra | Rabu, 03 April 2024 - 15:08 WIB


Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) merupakan aset bangsa Indonesia yang memiliki peran strategis dalam moderasi beragama. PTKI dapat menjadi pilar dalam mengkampanyekan moderasi beragama, tidak hanya lewat bangku kuliah, tapi juga memperkaya literasi digital di berbagai platform kekinian.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo.

Jakarta - Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) merupakan aset bangsa Indonesia yang memiliki peran strategis dalam moderasi beragama. PTKI dapat menjadi pilar dalam mengkampanyekan moderasi beragama, tidak hanya lewat bangku kuliah, tapi juga memperkaya literasi digital di berbagai platform kekinian.

Pesan ini diungkapkan oleh Stafsus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo dalam acara Pembinaan Mental Pegawai Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam di BSD, Tangerang Selatan. Acara ini mengusung tema “Menjadi ASN yang Profesional dan Moderat di Tengah Keberagaman”.

“PTKI dapat berperan maksimal dalam mengkampanyekan sikap moderat dengan literasi digital. Dengan begitu, medsos dapat menjadi ladang perjuangan kita dalam meluruskan narasi yang bengkok,” ujar Wibowo Prasetyo di BSD, Selasa (2/4/2024).

Wibowo menjelaskan, Indonesia telah menjadi bagian dalam era di mana segala informasi serba cepat melalui media sosial. Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan pengguna platform media sosial TikTok terbesar kedua setelah Amerika. Hal tersebut tentunya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menggairahkan paham moderat terutama bagi civitas akademika PTKI.

“Kita harus berkontribusi dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Media sosial sendiri memiliki dampak yang luar biasa, mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat,” tandasnya.

Wibowo juga mengingatkan kembali bahwa Moderasi Beragama masuk dalam tujuh Program Prioritas Menteri Agama. Direktorat PTKI memiliki kekuatan untuk memastikan program tersebut terselenggara hingga tingkat mahasiswa di PTKI.

“Termasuk menghidupkan kembali forum-forum diskusi intelektual di kalangan mahasiswa yang saat ini mulai hilang di kalangan mahasiswa,” ungkapnya.