Kemhan RI Teken Kontrak Pengadaan Kapal Selam untuk Perkuat TNI AL

Agung Nugroho | Kamis, 04 April 2024 - 17:14 WIB


Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah melakukan penandatangan kontrak kerja sama pengadaan kapal selam (Submarines) Class 1800-2800 Tonage dengan AIP, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (28/3). Kontrak pengadaan alutsista tersebut nantinya akan menambah kekuatan TNI AL
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah melakukan penandatangan kontrak kerja sama pengadaan kapal selam (Submarines) Class 1800-2800 Tonage dengan AIP, di Kantor Kemhan. Dok: Ist

Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah melakukan penandatangan kontrak kerja sama pengadaan kapal selam (Submarines) Class 1800-2800 Tonage dengan AIP, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (28/3). Kontrak pengadaan alutsista tersebut nantinya akan menambah kekuatan TNI AL dalam menjaga perairan NKRI.

Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan kontrak Submarines Class 1800-2800 Tonnage dengan Advanced and Improved Propulsion (AIP) ditandatangani oleh perwakilan Kemhan RI bersama perwakilan Naval Group dari Prancis dan PT PAL Indonesia.

“Penandatanganan ini nantinya diwujudkan untuk pengadaan 2 (dua) unit kapal selam Scorpene, simulator untuk training, pelatihan untuk ABK, instruktur dan operator simulator, Integrated Logistic Support, serta material untuk 3 kali misi atau selama 1 tahun,” ujar dia dalam keterangan siaran pers yang diterima Majalah FIVE di Jakarta, Kamis (4/42024).

Sebelumnya, lanjut kata Edwin, antara Naval Group dan PT PAL Indonesia telah melaksanakan Joint Operation Agreement pada tanggal 12 Desember 2023. Kesepakatan kerja sama tersebut dikukuhkan dalam Memorandum of Understanding (MoU).

Kapal Selam Scorpene

“Kapal selam Scorpene ini memiliki panjang 71 meter dengan kecepatan maksimum 20 knot. Persenjataan kapal selam ini meliputi torpedo Black Shark, Missile SM 39 serta dapat dipasangi torpedo F21 dan dilengkapi non akustik sensor dan sistem komunikasi. Selain itu, kapal ini memiliki kemampuan indiscretion rate 4,5% (tidak terdeteksi oleh musuh saat beroperasi di bawah air),” sambung Edwin.

Scorpene memiliki Full Lithium Ion Battery,kata Edwin sehingga memberikan keunggulan dalam hal daya tahan dan kinerja. Lithium-Ion adalah teknologi baterai yang ringan dan memiliki kepadatan energi tinggi yang memungkinkan kapal selam dapat beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa perlu sering melakukan pengisian ulang. Hal ini penting untuk misi jangka panjang dan menjaga keberlanjutan operasional kapal selam di laut.

“Scorpene juga dilengkapi dengan Teknologi Acoustic Discretion Technology for Minimising Radiated Noise dan Planar Array. Teknologi Planar Array adalah jenis antena di lingkungan laut yang dapat mendeteksi dan menganalisis informasi dengan lebih akurat dan cepat, sehingga memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan respon yang lebih efisien terhadap situasi di lapangan. Pelaksanaan pembangunan kapal selam Scorpene ini sepenuhnya di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya,” pungkas dia.

Baca Juga