Kemhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Kelas FREMM dengan Italia

Agung Nugroho | Rabu, 17 April 2024 - 12:30 WIB


Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) telah resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission).
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) telah resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission).. Dok: Humas Kemhan RI

Jakarta – Dalam rangka memperkuat pertahanan dan keamanan maritim, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) telah resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission).

Kepala Biro Humas (Karo Humas) Setjen Kemhan Brigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan pengadaan kapal perang ini merupakan bagian dari modernisasi alutsista yang strategis untuk menjaga kedaulatan negara di perairan Indonesia.

"Berdasarkan kontrak yang telah disepakati ini, rencana pengiriman kapal pertama pada bulan Oktober 2024, sementara kapal kedua dijadwalkan akan tiba pada bulan April 2025. Kesuksesan negosiasi kontrak ini merupakan wujud nyata upaya Kemhan RI untuk memastikan kebutuhan pertahanan maritim nasional dapat terpenuhi dengan optimal," ujar Brigjen Edwin dalam keterangan siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Dia juga mengatakan Fincantieri S.p.A, perusahaan pembuat kapal ternama dari Italia, dipercaya sebagai penyedia dan sedang melaksanakan pembangunan kedua kapal fregat tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia.

Sementara itu, lanjut kata dia, kapal yang dipesan adalah jenis Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) yang memiliki kemampuan multi-misi dan dilengkapi dengan teknologi terkini.

"Kapal tersebut memiliki panjang mencapai 143 meter dan lebar kapal sekitar 16.5 meter, Displacement 6.250 Ton (Full Load) Kecepatan max ≥ 30 Knots, Endurance 5000 NM serta dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (Surface to Air Missile /SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43. Sistem rudal SAM Aster 15 ini dapat dipasang pada berbagai jenis kapal perang, seperti fregat, destroyer, atau kapal induk," ujar Karo Humas Kemhan.

Selain itu, Brigjen Edwin menjelaskan kapal ini juga dipersenjatai dengan meriam 127mm Vulcano, meriam 76mm Strales, meriam ringan 25mm yang dilengkapi dengan Fire-Control Radar (FCR) RTN 10X system Dardo, peperangan Elektronika RECM, RESM dan CESM, Tactical Data Link-Y serta Multifunction Radar Leonardo Kronos.

Pengadaan Kapal

"Pengadaan kapal ini juga diiringi dengan paket offset yang komprehensif, yang mencakup berbagai aspek seperti konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang, peningkatan fisik galangan kapal, penyampaian materi didaktik, serta kursus pelatihan kelas di Italia yang berdurasi enam bulan," ucap Karo Humas Kemhan..

Dia juga mengatakan dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang langsung dan tidak langsung juga termasuk dalam paket offset.

"Kemhan RI telah memenuhi semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak. Pihak Fincantieri S.p.A, juga telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d'Armement / Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia," ujar Brigjen Edwin.

Dia juga mengatakan pengadaan dua kapal fregat sejenis FREMM ini merupakan langkah maju bagi Kemhan RI dalam mewujudkan pertahanan maritim yang tangguh.

"Kedatangan kapal-kapal ini diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas keamanan regional," tandas Brigjen Edwin.