Percaya Diri Dharma Pongrekun Daftar Cagub Jakarta Independen

Redaksi | Senin, 13 Mei 2024 - 14:34 WIB


Dalam dokumen tersebut, tercantum yang mendaftar atas nama Komjen Pol (Purn) Dr (HC) Drs Dharma Pongrekun, MM, MH, usia 58 tahun, dan pekerjaan wiraswasta.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Dharma Pongrekun. (BSSN)

Jakarta - Dharma Pongrekun mencatatkan diri sebagai kandidat Calon Gubernur jalur independen, setelah menyerahkan secara resmi menyerahkan dukungan dengan bentuk formulir sesuai dengan ketentuan ke KPU DKI Jakarta, pada hari terakhir pendaftaran Minggu (12/5).

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Provinsi DKI Jakarta Dody Wijaya menuturkan, hanya pasangan Dharma Pongrekun yang menyerahkan dokumen pada hari terakhir.

"Di hari terakhir penyerahan, KPU DKI Jakarta telah menerima penyerahan dokumen syarat dukungan dari satu pasangan calon, yaitu Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto," kata Dody dalam keterangannya.

Dalam dokumen tersebut, tercantum yang mendaftar atas nama Komjen Pol (Purn) Dr (HC) Drs Dharma Pongrekun, MM, MH, usia 58 tahun, dan pekerjaan wiraswasta.

Sementara bakal calon wakilnya atas nama Dr Ir R Kun Wardana Abyoto, MT, berusia 55 tahun, dan pekerjaan wiraswasta. Dharma dan Kun Wardana menyerahkan surat pernyataan dukungan dan surat pernyataan identitas pendukung berupa dokumen digital (soft copy).

Dharma Pongrekun merupakan purnawirawan Polri berpangkat komjen. Dia lahir pada 12 Januari 1966.

Jabatan terakhir Dharma Pongrekun adalah Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri sebelum akhirnya pensiun. Pria lulusan Akpol tahun 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Dia juga sempat menjabat Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dharma Pongrekun disebut telah tiga setengah tahun bertugas di BSSN. Sebelum menjadi wakil, Dharma Pongrekun pernah bertugas sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN.

Dharma mengatakan keinginan maju di Pilkada 2024 untuk kesejahteraan masyarakat DKI. Ia menggambarkan semangatnya seperti Nabi Musa.

"Kalau kita percaya Tuhan lakukan saja yang terbaik untuk memperjuangkan rakyat Jakarta ya, jangan pusingkan hasilnya. Jadilah seperti Musa, Musa tidak pernah tahu bahwa dia akan berhadapan dengan laut merah. Jalan terus biarkan Tuhan yang buka," ujarnya.