Jakarta - Konferensi Waligereja Indonesia membuka sidang dalam rangkaian acara Perayaan 100 tahun di Gedung KWI, Jakarta Pusat Senin (13/05).
Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Katolik Suparman berkomitmen untuk menjalin sinergi dan kolaborasi antara Bimas Katolik dengan Gereja.
“Bimas Katolik hadir untuk melayani masyarakat dan Gereja. Kami berkomitmen selalu siap dalam menjalin sinergi dan kolaborasi. Kami percaya dengan sinergi, Bimas Katolik dan Gereja Katolik akan membawa berkat bagi masyarakat Katolik.” Ujuar Dirjen Bimas Katolik.
Suparman juga menegaskan, bahwa dengan menjalin kerja sama yang kokoh tentu dapat mewujudkan Indonesia menjadi negara maju, sejahtera, dan berkeadilan sosial yang melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk Gereja.
Dirjen juga menekankan Bimas Katolik sangat terbuka terkait saran apa yang dibutuhkan oleh Gereja.
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC selaku Ketua Presidium KWI mengutarakan keoptimisannya bahwa dengan kehadiran para Uskup dalam Konferensi Waligereja Indonesia akan memperkokoh sinodal dalam membangun Gereja dan bangsa.
Sementara itu, Mgr. Piero Pioppo sebagai Nunsius Apostolik, menyambut bahagia tema sidang KWI kali ini, karena menekankan aspek berjalan bersama, dan membangun.
Di mana keduanya adalah kata kerja yang sangat penting yang kita temukan di banyak tempat dalam tulisan-tulisan perjanjian baru.
“Dalam hal ini, para Uskup Indonesia patut dipuji sebab mereka tidak ingin kehilangan kesinambungan misi mereka dengan misi Yesus dan para rasul, sesungguhnya ini adalah misi yang menjadi contoh yang mana para gembala dan pekerja pastoral di seluruh dunia dan di sepanjang sejarah harus selalu mengikuti-Nya,” ungkap Nunsius.
Nunsius juga mengharapkan dengan pertemuan yang dimulai hari ini, diperoleh karunia untuk semakin mengenal, mengasihi, dan mewartakan, dengan teladan dan dengan perkataan Yesus Kristus batu penjuru yang di dalamnya setiap pembangunan akan menjadi sempurna termasuk juga Indonesia tercinta.