Menag Minta Jajaranya Tuntaskan Komitmen Kinerja Pejabat yang Sudah Ditandatangani

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 04 Juni 2024 - 12:05 WIB


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menagih komitmen kinerja jajarannya agar bisa segera dituntaskan. Menag juga minta agar para pejabat Kemenag, termasuk pimpinan dan akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), bisa memberikan resonansi positif kepada publik terkait kinerja Kementerian Agama.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Dok: Kemenag

Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menagih komitmen kinerja jajarannya agar bisa segera dituntaskan. Menag juga minta agar para pejabat Kemenag, termasuk pimpinan dan akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), bisa memberikan resonansi positif kepada publik terkait kinerja Kementerian Agama.

Pesan ini disampaikan Menag kepada para pejabat Eselon I dan II Pusat, para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, serta pimpinan PTKN. Hadir juga, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki.

Menurut Menag, komitmen kinerja pejabat Kemenag yang sudah ditandatangani agar dituntaskan tepat waktu. Gus Men, panggilan akrabnya, tidak ingin, komitmen kerja tersebut tidak tuntas di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Serapan anggaran pastikan berjalan baik. Terlebih bulan Juni ini, semua mata akan memandang Kemenag. Karena, pelaksanaan Haji. Kemenag mendapat mandat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji sesuai bidang masing-masing,” kata Gus Men di Jakarta, Senin (4/6/2024).

Penyelenggaraan Ibadah Haji, lanjut Gus Men, selain aspek ibadah, juga sering dijadikan oleh sebagian pihak sebagai arena politik. Ada saja orang yang terganggu kenyamanannya, karena Kemenag semakin baik.

“Saat ini, penyelenggaraan haji makin baik. Mustahil ada orang yang bisa berangkat selain dengan visa haji. Saat ini, haji dilakukan secara sistematis, baik oleh Kerajaan Arab Saudi maupun Indonesia,” tegas Gus Men.

Dikatakan Gus Men, soliditas jajaran Kemenag harus dapat dijaga dengan baik. Banyak prestasi yang ditorehkan Kementerian Agama dan itu merupakan hasil kerja keras dari semua pejabat dan pegawai Kementerian Agama.

“Misal, baru-baru ini Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan Digital Government Award kepada Kementerian Agama untuk kategori Instansi dengan Peningkatan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Signifikan. Dan tahun ini juga Kementerian Agama mendapatkan alokasi CASN terbanyak dalam sejarah,” kata Gus Menteri.

Selain soal capaian kinerja, Menag Yaqut juga menyinggung peran penting akademisi PTKN. Gus mengakui banyak orang pintar di Kementerian Agama. Mereka diajak agar tidak hanya diam, tapi lebih responsif dalam menyikapi persoalan umat.

Gus Men meminta para ilmuan harus dapat memberikan penjelasan yang lebih baik kepada publik terkait perkembangan isu yang berkembang di tengah masyarakat.

“Ada isu, masalah salam semua agama. Di Kementerian Agama ada 59 PTKIN. Masak tidak ada yang bisa menjelaskan isu ini? Saya minta tolong, para pimpinan PTKN dapat memberikan penjelasan terkait persoalan yang ada. Rektor tidak usah takut dalam berwacana,” kata Gus Menteri.

Terkait dinamika politik ke depan, sebagai ASN, Gus Men mengingatan agar seluruh jajarannya tetap fokus dalam bekerja, solid memberikan pelayanan kepada umat.

“Jangan melakukan manuver-manuver yang tidak penting. Kita fokus pada capaian kinerja. Fokus pada layanan kepada masyarakat,” tegas Gus Menteri.

Sebelumnya, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani melaporkan bahwa pertemuan ini bertujuan menyamakan persepsi bagi seluruh pejabat Kemenag, jajaran pimpinan PTKN, serta para Kakanwil Kemenag Provinsi, terkait beragam isu dan proyeksi di masa mendatang.

“Kita sudah tahu dan banyak membaca informasi bahwa setelah melaksanakan Pemilu, sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, akan menakhodai pemerintahan dengan mengusung visi 'Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045'. Visi itu akan diwujudkan dengan delapan misi yang disebut Asta Cita,” kata M Ali Ramdhani.

“Rasanya kita perlu melakukan kajian-kajian mendalam dari program pemerintah ke depan,” sambungnya.

Kang Dhani, begitu ia disapa, menyampaikan bahwa delapan misi atau Asta Cita itu misalnya tentang pengokohan ideologi hingga demokrasi. Ada juga soal pemantapan sistem pertahanan negara dan mendorong kemandirian bangsa lewat swasembada pangan hingga ekonomi kreatif.

“Ini semua harus kita samakan pandangan, agar program kerja seiring sejalan dengan pemerintah,” kata Kang Dhani.