Jakarta - Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama memberi Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 100 penyuluh dan penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Revitalisasi.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib menyebut, Bimtek tersebut bertujuan untuk memperkuat layanan-layanan di KUA.
"Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat layanan KUA Revitalisasi. Selain nikah dan rujuk layanan keagamaan lainnya tidak kalah penting," ujarnya dalam kegiatan Bimtek Layanan Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah bagi KUA Revitalisasi Angkatan II di Jakarta, Kamis malam (13/6/2024).
Adib menjelaskan, terdapat empat jenis layanan urusan agama Islam dan pembinaan syariah di KUA Revitalisasi. Keempat layanan tersebut saling berkaitan dengan layanan KUA lainnya.
"Pertama, menyangkut Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik. Di sini, KUA harus menjadi tempat pencegahan konflik berdimensi keagamaan. Tidak hanya itu, KUA memiliki tugas untuk menyebarkan paham moderat atau wasathiyah di masyarakat," paparnya.
Menurut Adib, paham wasathiyah merupakan fondasi bagi pengamalan ajaran agama yang toleran di masyarakat. "
Menyebarkan paham wasathiyah di masyarakat bukanlah hal mudah, karena masih terdapat paham intoleran dan berbeda dari paham keagamaan masyarakat yang mainstream," ungkapnya.
Lebih lanjut Adib menjelaskan, KUA Revitalisasi juga menyediakan layanan Hisab Rukyat dan Syariah. Masyarakat, imbuhnya, dapat meminta layanan konsultasi syariah, layanan arah kiblat, dan kalender hijriah di KUA.
“Masyarakat bisa datang ke KUA untuk mendapatkan layanan syariah. Kita di KUA bukan semata menjalankan misi kenegaraan, tapi juga misi syariah atau kerasulan. Maka, kita harus berkerja secara sinergi, berkolaborasi, dan berinovasi. Pengetahuan dan SDM KUA juga harus dikembangkan,” jelasnya.
Adib melanjutkan, KUA juga berperan memberikan mengembangkan masjid yang ramah dan membangun Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di kecamatan.
KUA dapat memperkuat data-data kemasjidan dan musala di Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kemenag.
“Kita juga mendorong tercapainya kesejahteraan masjid melalui BKM dengan mengoptimalkan aset-aset yang dimiliki masjid,” ujarnya.
Terakhir, Adib menjelaskan, KUA Revitalisasi juga berperan sebagai aktor yang mendorong peningkatan literasi masyarakat melalui perpustakaan masjid. Melalui layanan kepustakaan, Adib berharap, akan terbangun ekosistem perbukuan yang baik di masyarakat.
“Digitalisasi buku keagamaan Islam juga kita lakukan. Kita mendorong kerja sama Kemenag dengan Perpustakaan Daerah. Kita juga mendorong masjid mempunyai kepustakaan sendiri," pungkasnya.
Selain dihadiri penyuluh dan penghulu KUA Revitalisasi, Bimtek Layanan Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah bagi KUA Revitalisasi Angkatan II itu juga dihadiri mitra dari masing-masing Subdit pada Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. Kegiatan itu digelar pada Kamis hingga Sabtu (13-15/6/2024).
Bimtek tersebut merupakan kelanjutan dari Bimtek yang dihelat pada 5-7 Juni 2024 lalu. Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan KUA Revitalisasi wilayah Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Riau, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Banten, Kalimatan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.