Bukan Menteri, Seharusnya Presiden yang Pimpin Tim Pemulihan Ekonomi

Marhadi | Jumat, 24 Juli 2020 - 13:02 WIB


Penunjukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pemulihan Ekonomi (TPE) oleh Presiden Joko Widodo ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir (Ist)

Jakarta  - Penunjukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pemulihan Ekonomi (TPE) oleh Presiden Joko Widodo ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan. Sebagian kalangan optimistis penunjukan Erick Thohir sebagai Ketua TPE akan sanggup mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia seperti sebelum diterjang pandemi virus Corona (Covid-19).

Akan tetapi sebagian kalangan menilai kebijakan Presiden Jokowi ini tidak akan efektif membuat perbaikan yang signifikan dalam perekonomian Indonesia. Merespon hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo menyatakan, Pemerintah terlihat sangat gugup dan gagap dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19 ini.

"Dari 5 bulan Pemerintah bekerja tidak satu pun capaian dari strategi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang berhasil," ujar Sartono dalam siaran persnya, Jumat (24/7/2020).

Menurut Sartono, TPE yang dibentuk ini akan membuat kinerja kementerian terganggu karena tim itu diisi oleh para menteri di kabinet. "Menteri-menteri kabinet itu digaji tidak sedikit oleh negara, jangan sampai dibentuknya satgas ini justru membuat banyak kementerian menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya," tegasnya.

Politisi Partai Demokrat ini menilai, penunjukan Erick Thohir sebagai ketua tim pemulihan ekonomi akan menjadi beban tersendiri bagi dirinya di tengah upaya melakukan banyak hal terkait penyehatan BUMN Indonesia. Sartono pun sebenarnya berharap tim pemulihan ekonomi ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Secara pribadi saya berharap Presiden Jokowi memimpin langsung semua upaya pemulihan kesehatan dan ekonomi ini. Presiden Jokowi tidak kekurangan orang hebat di kabinetnya, tinggal bagaimana agar mampu menyusun strategi yang tepat," tutup legislator asal dapil Jawa Timur VII ini.