Menko Airlangga: Indonesia Lagi Diminati, Iklim Investasi Harus Kondusif

Kiki Apriyansyah | Sabtu, 13 Juli 2024 - 12:27 WIB


Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan Pengembangan Kawasan Rempang Ecocity merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah kebijakan dan langkah-langkah strategis pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) yang telah disusun dalam rencana induk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB). 
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarti saat konferensi pres usai memimpin Rakor Perkembangan Penyelesaian dan Penanganan PSN Rempang Eco-City di BP Batam, Jumat (12/07/2024). humas kemenko

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan dalam rangka meningkatkan pertumbukan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau. Indonesia harus bisa tetap menjaga kondusivitas iklim investasi di dalam negeri. Salah satunya yakni Kawasan Rempang Ecocity yang saat ini sudah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan Pengembangan Kawasan Rempang Ecocity merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah kebijakan dan langkah-langkah strategis pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) yang telah disusun dalam rencana induk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB). 

“Jadi tadi kita rapat terkait dengan perkembangan PSN, termasuk yang PSN di Rempang. Pada prinsipnya, berbagai hal telah dibahas. Terutama untuk ketersediaan dari anggaran, kesiapan untuk pembangunan rumah dan infrastruktur. Dan juga rencana investasi ke depannya,” jelas Menko Airlangga dalam keterangannya di BP Batam, Jumat (12/7/2024).

Menko Airlangga memberikan sejumlah arahan termasuk koordinasi antar Kementerian/Lembaga dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk meningkatkan dukungan dan fasilitasi bagi percepatan pembangunan terkait relokasi masyarakat dan realisasi investasi.

“Tadi saya juga meminta kepada Forkopimda untuk secara rutin melakukan koordinasi. Agar realisasi dari PSN ini bisa diselenggarakan. Dan tentunya dari Kementerian terkait, apakah itu PUPR, apakah itu Kementerian LHK, untuk menyelesaikan hal-hal yang diperlukan, terutama untuk ketersediaan lahan,” ungkap Menko Airlangga.

Rencana investasi di Kawasan Rempang sendiri diperkirakan akan mencapai Rp381 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja langsung sejumlah 308.000 orang hingga tahun 2080.

“Jadi kalau iklim investasi di kita tidak segera diselesaikan, di dunia ini banyak wilayah yang siap menampung. Jadi makanya kita perlu melakukan harmonisasi agar situasinya kondusif dan investasi bisa masuk mumpung Indonesia ini lagi diminati,” pungkas Menko Airlangga.

Baca Juga