Waka DPR RI Ini Prihatin Jumlah Terpapar Covid-19 Tembus 100 Ribu

Marhadi | Rabu, 29 Juli 2020 - 14:45 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad (Ist)

Jakarta - Jumlah kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi pada Senin (27/7/2020), tercatat angka kumulatif kasus positif di Tanah Air mencapai 100.303 orang. Berdasarkan data Worldometers, jumlah tersebut membuat Indonesia  berada di urutan 24 sebagai negara dengan kasus virus Corona terbanyak di dunia, melewati negara asalnya China yang berada di posisi ke-26 dengan jumlah kasus infeksi virus Corona sebanyak 83.959 orang.

Melihat penambahan kasus yang terjadi, Wakil Ketua (Waka) DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan akan menempuh mekanisme yang dianggap perlu untuk melihat sejauh mana penanganan Pemerintah. Bahkan, jika diperlukan DPR akan mengadakan rapat dengan Pemerintah untuk membahas hal ini. DPR sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan memiliki kewenangan untuk mempertayakan hal tersebut kepada pemerintah.

“Kita tahu bahwa pemerintah telah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020, sebenarnya kami berharap banyak bahwa dengan aturan itu implementasinya yang dilakukan bisa berjalan dengan baik di lapangan," kata Dasco saat menjawab pertanyaan awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Soal lain yang juga disampaikan Politisi Partai Gerindra tersebut yaitu terkait rencana pemerintah untuk membuka kembali sektor pariwisata dalam waktu dekat. Menurutnya, perlu ada uji coba secara parsial terkait pemberlakuan protokol Covid-19 secara ketat dan disiplin. Untuk itu, sektor pariwisata perlu mendapat perhatian lebih lanjut.

"Karena kalau pariwisata ini tidak kita diperhatikan, ini akan membuat ekonomi masyarakat di daerah wisata akan sulit. Sehingga usul saya secara parsial dilakukan uji coba antara membuka pariwisata dan melakukan uji rapid dan swab,” tutur Koordinator Satuan Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPR itu.

Sementara terkait sebagian masyarakat Bali yang menolak tes Covid-19, Dasco menegaskan itu menjadi tugas pemerintah daerah setempat untuk meyakinkan masyarakat, sehingga wilayahnya kembali menjadi tempat tujuan pariwisata sekaligus bisa memberikan rasa aman. “Kalau turis asing melihat bahwa protokol Covid-nya bagus, penanganan Covid-nya bagus, saya pikir Bali bisa kembali menjadi alternatif wisata di saat pandemi,” tutup Waka DPR RI Bidang Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku) itu.