LRT Jabodebek Pastikan Informasi Tindak Kejahatan di Stasiun Harjamukti Hoaks

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 13 Agustus 2024 - 12:41 WIB


Sehubungan dengan beredarnya informasi di aplikasi pesan singkat mengenai adanya kejadian tindak kejahatan di Stasiun LRT Jabodebek Harjamukti, KAI ingin menyampaikan klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar adanya dan merupakan hoaks.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : LRT Jabodebek. Dok: Istimewa

Jakarta - Sehubungan dengan beredarnya informasi di aplikasi pesan singkat mengenai adanya kejadian tindak kejahatan di Stasiun LRT Jabodebek Harjamukti, KAI ingin menyampaikan klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar adanya dan merupakan hoaks.

Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung dengan petugas stasiun dan dapat dipastikan bahwa tidak ada kejadian seperti yang diberitakan. 

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan tidak menyebarkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya, karena dapat menimbulkan keresahan yang tidak diperlukan di kalangan masyarakat," ujar Mahendro.

Lebih lanjut, Mahendro juga mengingatkan para pengguna LRT Jabodebek bahwa jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau jika memerlukan bantuan, pengguna dapat segera menghubungi petugas yang ada di stasiun. 

"Petugas keamanan LRT Jabodebek senantiasa siap siaga untuk melayani dan memastikan keamanan serta kenyamanan seluruh pengguna," tambahnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, LRT Jabodebek juga melihat adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah masyarakat yang menggunakan transportasi umum, termasuk LRT Jabodebek. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya jumlah pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti, dengan rata-rata peningkatan jumlah pengguna mencapai 10% setiap bulannya sepanjang tahun 2024. Peningkatan ini mencerminkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan LRT Jabodebek.

"Kami berharap masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menyikapi informasi yang beredar dan selalu memeriksa sumber informasi agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar," tutup Mahendro.

Baca Juga