Bamsoet Dorong Matra Keempat di TNI

Kiki Apriyansyah | Jumat, 16 Agustus 2024 - 11:18 WIB


Bamsoet mulanya menyoroti keamanan siber di RI yang masih perlu ditingkatkan. Dia mengungkit permasalahan dugaan peretasan data pemerintah.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membacakan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPD/DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (16/8/2025). Dok. Tv parlemen

Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, serta pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini. 

Bamsoet kembali mengangkat wacana pentingnya pembentukan matra keempat di TNI, yakni Angkatan Siber.

Bamsoet mulanya menyoroti keamanan siber di RI yang masih perlu ditingkatkan. Dia mengungkit permasalahan dugaan peretasan data pemerintah.

"Ketahanan keamanan siber di Indonesia juga masih perlu peningkatan. Ini terkait juga dengan kasus peretasan data nasional, yang mengisyaratkan urgensi ketersediaan lembaga pemerintah yang berfokus pada keamanan siber, termasuk peraturan hukum," ujar Bamsoet di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Bamseot mengungkap, Indonesia menurut National Cyber Security Index, masih menempati posisi ke-lima di Asia Tenggara dalam hal keamanan siber. 

Padahal, kata Bamsoet dunia sudah memasuki era internet of military things / internet of  battle-field things, di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat. 

“Untuk itu, sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber,” dorong Bamsoet. 

Bamsoet meyakini, kehadiran matra ke empat diyakini mampu memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. 

“Ini penting, mengingat posisi Geopolitik Indonesia sangat rawan, lantaran berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris: Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangement (FFDA) bersama Selandia Baru dan Britania Raya, dan di sisi lain, juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika,” pungkas Bamsoet .

Baca Juga