Kompetisi Sains Madrasah 2024, Menag Ajak Peserta Bantu Korban Banjir Bandang Ternate

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 03 September 2024 - 18:32 WIB


Kompetisi Sains Madrasah kali ini diharapkan tidak hanya melahirkan generasi yang unggul secara intelektual, tetapi juga generasi yang peduli dan berperan aktif dalam membantu sesama.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Dok: Kemenag

Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh peserta Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2024 untuk tidak hanya fokus pada kemenangan dalam kompetisi.

Lebih dari itu, Menag Yaqut mengajak peserta KSM juga menunjukkan empati dan kepedulian tinggi terhadap sesama, terutama terhadap korban banjir bandang di Ternate, Maluku Utara.

Ajakan ini disampaikan Menag Yaqut dalam sambutannya saat membuka KSM 2024 di Jakarta, Senin (2/9/2024) malam. KSM 2024 digelar mulai 2 hingga 7 September 2024 di Ternate.

"Ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dan kompetisi yang kita selenggarakan akan lebih berarti jika kita juga peduli terhadap kemanusiaan. Saya mengajak anak-anak madrasah peserta KSM untuk membantu korban banjir di Ternate," ujar Menag.

Menag menegaskan bahwa KSM kali ini diharapkan tidak hanya melahirkan generasi yang unggul secara intelektual, tetapi juga generasi yang peduli dan berperan aktif dalam membantu sesama.

"KSM luar biasa, anak-anak madrasah memiliki kemampuan yang hebat, tetapi mari kita pastikan ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi kemanusiaan," tambahnya.

Menag juga menyampaikan apresiasi atas konsistensi madrasah dalam menyelenggarakan kompetisi ini dan menekankan pentingnya proses pembelajaran yang dijalani oleh para peserta.

"Kepuasan dari sebuah kompetisi tidak terletak semata-mata pada kemenangan, tetapi pada proses yang dilalui. Proses inilah yang mengajarkan kita banyak hal. Saya mendukung penuh seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan untuk terus mendorong madrasah agar terus menjadi lebih unggul," tandas Menag.

Selain itu, Menag menekankan bahwa KSM bukan hanya wadah persaingan akademik, tetapi juga tempat untuk mengasah intelektual terhadap apa yang akan terjadi di masa depan.

"Saya ingin KSM ini benar-benar menjadi evaluasi dari tahun ke tahun, harus terus berkembang dan tidak monoton. Kompetisinya harus disesuaikan dengan kebutuhan masa depan," tambahnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad melaporkan bahwa KSM bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengapresiasi potensi peserta didik madrasah di bidang sains, sehingga mampu menjadi pelajar yang unggul, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.

Pada tahun 2024 ini, ungkap Prof Abu, KSM memiliki beberapa distingsi khusus. Kompetisi ini bersifat inklusif, dengan menambahkan kategori untuk peserta dari madrasah inklusif.

Selain itu, terdapat kategori baru untuk peserta dari madrasah yang terletak di daerah terpencil, wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T), serta madrasah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus.

"KSM tahun ini juga diikuti oleh jumlah peserta yang sangat besar, mencapai 618.756 peserta di tingkat satuan pendidikan. Untuk tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 319.420 peserta, dan di tingkat Provinsi sebanyak 90.378 peserta. Pada tingkat Nasional, kompetisi diikuti oleh 7.595 peserta, yang terdiri dari 1.795 peserta individu dan 5.800 peserta beregu," papar Prof. Abu.

"Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan KSM tahun ini. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan sukses, serta menghasilkan siswa madrasah yang berprestasi dan berakhlak mulia," terangnya.