Kemenag Berangkatkan 49 Mahasiswa Penerima Beasiswa Kerajaan Maroko

Fuad Rizky Syahputra | Minggu, 08 September 2024 - 19:19 WIB


Beasiswa ini adalah salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan Kementerian Agama RI dan Pemerintah Kerajaan Maroko.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Dirjen Pendis Abu Rokhmad (berjaz) bersama Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa dari Kerajaan Maroko. Dok: Kemenag

Jakarta - Kementerian Agama kembali memberangkatkan mahasiswa baru yang lolos seleksi beasiswa dari Kerajaan Maroko. Sebelum terbang, mereka menerima pembekalan dari Ditjen Pendidikan Islam.

"Ananda semua adalah orang-orang pilihan yang terseleksi diantara ribuan orang yang mendaftar. perjalanan yang akan ditempuh ke Timur Tengah adalah langkah besar dan sangat berarti dalam perjalanan akademik dan professional," ucap Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad saat Pre Departure Mahasiswa Baru ke Maroko, di Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

"Kalian berkesempatan untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga yang akan menjadi modal berharga dalam mengemban amanah dan tanggung jawab di masa depan, tidak hanya atas nama perwakilan Kementerian Agama tetapi juga negara Indonesia,” sambungnya

Abu Rokhmad berpesan agar mahasiswa baru belajar tekun dan menjadikan setiap kesempatan sebagai pengalaman berharga.

"Juga agar aktif berkontribusi pada Komunitas Akademis dan Sosial serta jalin hubungan yang baik dengan dosen dan sesama mahasiswa," ungkapnya.

Ia berharap selama menjalani perkuliahan, mahasiswa selalu menjaga komunikasi yang baik dengan pihak Kementerian Agama dan sesama penerima beasiswa. Mahasiswa juga diminta terus berbagi pengalaman dan informasi mengenai studi di Maroko.

Menurut Abu Rokhmad, pengalaman dan pengetahuan selama studi sangat berharga dan dapat memberikan inspirasi serta manfaat bagi calon penerima beasiswa di masa depan.

"Pengalaman yang kalian bagikan akan sangat membantu dalam menjelaskan manfaat dan tantangan dari program beasiswa ini," terangnya.

Dirjen menambahkan, beasiswa ini adalah salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan Kementerian Agama RI dan Pemerintah Kerajaan Maroko.

Sehingga, mahasiswa Indonesia bisa mendapatkan manfaat dalam bidang pendidikan berupa beasiswa studi yang tahun ini masih pada jenjang S1. Menurut Abu Rokhmad, tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada jenjang S2 bahkan S3.

Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Abdul Rouf menjelaskan, ada banyak pelamar program beasiswa Maroko. Tahun ini, tercatat sebanyak 1.278 yang lolos verifikasi dan ikut proses tes.

"Akhirnya tersaring 50 mahasiswa beruntung yaitu kalian semua dengan nilai passing grade yang bagus,” ucapnya.

"Kami sangat berharap, kalian dapat menjaga diri dan juga menjaga nama baik bangsa dan negara sampai menyelesaikan studi hingga nanti kembali ke Tanah Air," tandasnya.