Bantu 1.000 Madrasah Swasta, Kemenag dan Baznas Luncurkan Program MLB

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 10 September 2024 - 12:36 WIB


Menurut data Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, terdapat 217.021 total ruang kelas madrasah. Dari data ini, 162.579 ruang kelas dalam kondisi baik. Sementara 29.465 kelas rusak ringan,17.787 rusak sedang, dan 158 rusak berat.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Wakil Menteri Agama (Wamen) Saiful Rahmat Dasuki. Dok: Kemenag

Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program Madrasah Layak Belajar (MLB). Program ini akan memberikan bantuan kepada seribu madrasah swasta.

Program ini diluncurkan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag, Jakarta, Senin (9/9/2024). Hadir, 191 pengurus madrasah, negeri dan swasta.

"Proram ini tentunya sangat bermanfaat menjadi motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan kualitas madrasah di masing-masing daerah. Ini menjadi jawaban atas kebutuhan pendidikan anak-anak kita," ucap Wamenag.

Kementerian Agama menyambut baik inisiatif Baznas. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar siswa madrasah di seluruh Indonesia. Program ini menjadi stimulan agar madrasah bergerak dan berinovasi sesuai kemajuan zaman.

Dikatakan Wamenag, Kementerian Agama terus berusaha mendorong madrasah agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, salah satunya melalui transformasi digital. Tujuannya, agar daya tarik dan minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di madrasah terus terjaga.

"Kita berharap dengan program yang diberikan Baznas menjadi sebuah nafas segar. Semoga pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengikuti inisiasi dari Baznas," tuturnya.

Wamenag berharap, penerima program Madrasah Layak Belajar dapat menjalankan amanah yang diberikan sehingga memperoleh output sesuai yang diharapkan.

Ketua Baznas Noor Achmad menjelaskan, program MLB merupakan bantuan kepada madrasah swasta, khususnya yang berada di lingkungan tidak mampu. Bantuan ini berupa perbaikan sarana dan prasarana ruang kelas dan sanitasi untuk meningkatkan kualitas madrasah.

"Baznas melalui program ini akan menggulirkan stimulan untuk 1.000 madrasah. Jadi 1.000 madrasah yang masing-masing akan mendapatkan stimulasi 25 juta," ungkap Noor Achmad.

Kiai Noor menambahkan, MLB merupakan salah satu program utama Baznas. Ini sesuai visi Baznas, yaitu menjadi lembaga utama dalam mensejahterakan umat.

Program ini juga digelar dalam rangka melaksanakan misi ketiga Baznas, yaitu mendistribusikan dan mengoptimalkan pendayagunaan ZIS untuk pengentasan kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan.

"Kami meyakini bahwa kesejahteraan akan kita capai melalui proses pendidikan," sebutnya.

"Kami meyakini bahwa pendidikan adalah tangga utama seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan umat di Indonesia," sambungnya.

Menurut data Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, terdapat 217.021 total ruang kelas madrasah. Dari data ini, 162.579 ruang kelas dalam kondisi baik. Sementara 29.465 kelas rusak ringan,17.787 rusak sedang, dan 158 rusak berat.

Melihat kondisi ini, Baznas terpanggil untuk menjadi bagian dari solusi dalam meningkatkan sarana dan prasarana madrasah.

"Insya Allah ke depan kami komitmen untuk terus melakukan kualitas maupun kuantitas. Maka mohon didoakan semoga kinerja BAZNAS semakin optimal dan semakin banyak menebar manfaat untuk Indonesia," kata dia.

Direktur KSKK Madrasah M. Sidik Sisdianto bersyukur atas program kerja sama Kemenag dengan Baznas ini. “Pastinya sangat bermanfaat dan dibutuhkan madrasah di seluruh Indonesia yang memilik kategori yang telah ditetaokan panitia," tegasnya,

Tampak hadir dalam peluncuran ini, Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum, Pimpinan Baznas Saidah Sakwan dan Kolonel Caj (Purn), Nur Chamdani, Sekretaris Utama Baznas H. Muchlis Muhammad Hanafi, Deputi 1 Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta, Deputi 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan M. Imdadun Rahmat. Hadir dari Kemenag, Kasubdit Akreditasi dan Audit Lembaga Zakat Ahmad Syauqi.