Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI.Yogyakarta, tengah menyelesaikan pembangunan Flyover Canguk di Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Keberadaan Flyover Canguk sudah sangat dinantikan masyarakat karena akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari arah Semarang, Yogyakarta, Salatiga, dan Kota Magelang, sekaligus mendukung konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Rachman Arief Dienaputra mengatakan pembangunan infrastruktur konektivitas diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Pembangunan Flyover Canguk akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping itu juga memberikan alternative bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Rachman Arief.
Dengan dibangunnya Flyover Canguk diharapkan dapat memperlancar konektivitas dan mengurai kemacetan pada segmen jalan nasional di perkotaan yang berada di Magelang.
Flyover Canguk dibangun pada simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah yakni Jalan Nasional Soekarno Hatta dan Jalan Urip Sumoharjo dengan jalan provinsi ruas Magelang-Salatiga dan Jalan Telaga Warna yang merupakan jalan kabupaten menuju Kota Magelang.
Seperti diketahui, Pembangunan Flyover Canguk akan menambah kapasitas jalan dari semula dua lajur menjadi empat lajur.
Untuk lajur arah Salatiga (Kopeng) dilengkapi dengan underpass sepanjang 16 meter serta jalan penghubung sepanjang 765,29 meter pada setiap arah.
Dibangun sejak November 2023 dengan panjang 781,2 meter ini telah mencapai progres pembangunan 86,5% per 28 Oktober 2024, dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.
Anggaran pekerjaan konstruksi flyover menggunakan skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2023-2024 dengan biaya sekitar Rp99,6 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk pemasangan tiang bor sekan sekunder dan premier diameter 80 cm, pekerjaan tiang bor beton dengan diameter 800 mm, perkerasan beton semen, pekerjaan laston lapis.
Selain membantu mengurai kemacetan di wilayah Magelang, keberadaan Flyover Canguk juga diharapkan dapat memperlancar aksesibilitas menuju kawasan-kawasan pariwisata sekitar Borobudur, Yogyakarta, Prambanan, dan Kopeng, sehingga akan menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya, khususnya sektor pariwisata.