Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh diatas 5%

Kiki Apriyansyah | Rabu, 06 November 2024 - 08:24 WIB


Menko Airlangga Hartarto mengatakan jika dilihat secara pola musiman pertumbuhan ekonomi kuartal III selalu lebih rendah dari kuartal II, Namun pemerintah juga berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2024 bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2024.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dok.ekon.go.id

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah optimis ekonomi RI sepanjang tahun 2024 dapat tumbuh sekitar 5% (year-on-year/yoy), meskipun kinerja ekonomi kuartal III-2024 tercatat melambat dari kuartal sebelumnya menjadi 4,95% (yoy).

“Memang berdasarkan historical kuartal ketiga relatif turun sedikit dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya. Tentunya kita berharap kuartal keempat bisa lebih baik. Dan kontribusinya walaupun dari kuartal ke kuartal masih naik sebesar 1,5 persen. Kalau kita bandingkan 3 kuartal, kuartal awal sampai dengan kuartal 3 sekarang, kita masih tumbuh 5,03 persen. Artinya kalau tumbuh 5,03 persen kita masih bisa berharap bahwa perekonomian kita bisa jaga di akhir tahun. Masih di level 5 sesuai dengan APBN kita,” ucap Airlangga dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Sebagaimana siklus triwulanan, pada triwulan III pertumbuhan ekonomi cenderung menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Apalagi pada triwulan ini tidak ada dorongan event besar dan khusus, seperti Hari Besar Keagamaan atau liburan anak sekolah, seperti triwulan sebelumnya.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2024 didukung oleh inflasi yang rendah dan terkendali di rentang sasaran 2,5% ±1%  yaitu 1,71% di bulan Oktober 2024 dengan rasio utang yang terkendali pada 39,4% di bulan Juni 2024. Kinerja ekonomi Indonesia juga tetap solid, bahkan lebih baik dibandingkan negara maju atau negara berkembang lainnya, seperti Singapura (4,1%), Arab Saudi (2,8%), dan Meksiko (1,5%).

Seluruh komponen pengeluaran juga mengalami pertumbuhan positif. Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 4,91% dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55% yang didorong oleh peningkatan di sektor hotel dan restoran. Sementara itu, PMTB tumbuh sebesar 5,15%, yang didorong investasi pemerintah dan swasta, terutama dalam pembangunan infrastruktur.

Semua sektor lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan positif, dengan lima sektor utama yang berkontribusi sebesar 64,94%. Sektor Transportasi dan Pergudangan tumbuh paling tinggi, mencapai 8,64% sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang dan pengiriman barang. Sektor makanan dan minuman tumbuh 8,33% seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisman, MICE, dan event internasional seperti Moto GP Mandalika, dan PON XXI.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh wilayah, meski ada pelambatan di beberapa wilayah seperti Sumatera, Sulawesi, dan Maluku-Papua. Wilayah Jawa, Kalimantan, Bali, dan Nusra menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan wilayah lainnya.

“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga semakin berkualitas. Terkait dengan angka jumlah penduduk yang bekerja bertambah 4,79 juta, menjadi 144,64 juta orang dibandingkan Agustus tahun 2023. Sementara pengangguran pun berkurang 0,39 juta orang atau 390 ribu. Menjadi 7,47 juta orang,” kata Menko Airlangga.

Proporsi pekerja formal meningkat menjadi 42,05%, lebih tinggi dari Agustus 2023 (40,89%) yang utamanya didorong oleh meningkatnya pekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai yang tumbuh sebesar 3,44% (yoy).   

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga memaparkan strategi kebijakan Pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan di kuartal ke-4 tahun 2024. Pertama, menjaga daya beli dengan memperpanjang insentif fiskal PPN DTP dan PPnBM DTP untuk properti dan otomotif, meningkatkan kuota FLPP, meningkatkan pemanfaatan JKP, mendorong pemanfaatan dana JKK, dan mendorong kewirausaahan melalui KUR. Kedua, meningkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) melalui peningkatan hilirisasi pada 26 komoditas SDA.

“Kemudian untuk meningkatkan daya saing ekonomi beberapa hal telah dilaksanakan. Baik itu untuk mendorong pemanfaatan proyek strategis nasional, pengembangan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan insentif tax holiday yang sudah diberlakukan melalui PMK Nomor 69 tahun 2024,” pungkas Menko Airlangga.

Baca Juga