AS dan Indonesia Optimis untuk Kembangkan Kolaborasi Ekonomi dalam Pemerintahan Baru

Kiki Apriyansyah | Jumat, 22 November 2024 - 23:55 WIB


AS dan Indonesia memperkuat kerja sama dalam bidang energi bersih termasuk pada sektor unggul, seperti Geothermal.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan di Washington, DC, Amerika Serikat, Kamis (21/112024).

Amerika Serikat - Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, bertemu dengan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan di Washington, DC, Amerika Serikat, Kamis (21/112024).

Pertemuan dilaksanakan untuk tukar-menukar pandangan terkini terkait hubungan bilateral dan eksplorasi potensi kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) pada masa transisi Pemerintahan masing-masing, terutama pada sektor energi bersih, mineral penting, dan people to people contact, termasuk sektor pariwisata.

Kedua pihak juga saling menyampaikan ucapan selamat untuk terpilihnya pemimpin kedua negara yang membawa potensi untuk mengembangkan berbagai kerja sama strategis.

Sebagaimana diketahui, dengan dijadikannya transisi energi bersih sebagai prioritas global, AS dan Indonesia memperkuat kerja sama dalam bidang energi bersih termasuk pada sektor unggul, seperti Geothermal.

Dalam kerja sama pada sektor mineral kritis, Indonesia berkepentingan untuk masuk ke dalam rantai pasok global dan mengembangkan akses pada pasar mineral kritis. Upaya tersebut diperkuat dengan sinkronisasi berbagai aspek lingkungan, tenaga kerja, dan tata kelola Pemerintahan pada program prioritas nasional.

Dalam kerangka multilateral, hubungan ekonomi bilateral kedua negara semakin menguat dalam kerja sama yang sedang berjalan, seperti Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).  AS juga menyambut baik upaya Indonesia untuk integrasi ekonomi ke dalam standar global melalui OECD.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Deputi Bidang Kerja sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi.