Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengatakan bahwa peningkatan permintaan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri merupakan fenomena yang wajar, seiring dengan tradisi masyarakat yang semakin aktif berbelanja dan mudik untuk merayakan hari kemenangan.
Menurut Herman, Lebaran adalah momen sakral bagi umat Islam yang telah menjadi tradisi turun-temurun.
"Kami memantau segala aspek, mulai dari ketersediaan bahan pokok hingga keterjangkauan harga. Pemerintah dan DPR bekerja sama untuk memastikan pangan tetap tersedia dan harga tetap wajar," Ucapnya dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema "Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Puasa" di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 20/2/2025.
Herman juga menyinggung kesiapan infrastruktur transportasi, termasuk jalan tol dan penerbangan, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pergerakan masyarakat selama musim mudik.
"Jalan tol harus siap. Dulu kita mudik lewat Pantura, sering macet, dan itu menjadi tantangan besar. Sekarang, kami juga berkoordinasi dengan Angkasa Pura dan maskapai penerbangan untuk memastikan kelancaran perjalanan," ujarnya.
Terkait dengan isu harga pangan, Herman menyatakan bahwa harga beras, minyak, dan gula harus tetap dijaga agar tidak melebihi batas psikologis yang wajar. "Kita sudah memiliki undang-undang yang kuat untuk menindak pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan secara tidak wajar," katanya.
Herman pun mengajak masyarakat untuk terus memantau dan melaporkan jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar. "Kami akan segera merespons dan memastikan bahwa langkah mitigasi diambil untuk menjaga keseimbangan pasar," imbuhnya.
Herman menegaskan komitmennya bersama pemerintah untuk terus mengawal ketersediaan pangan dan menjaga harga tetap terjangkau, sehingga masyarakat bisa menjalani Ramadhan dan Idul Fitri dengan nyaman. "DPR bersama pemerintah akan mengawal sampai ke pelaksanaan Idul Fitri, agar kebutuhan pokok dapat dipenuhi dengan harga yang terjangkau," tutup Herman.