Jakarta - Ketua BKSP DPD RI Gusti Farid Hasan Aman menerima kunjungan dari Duta Besar Republik Hongaria untuk Indonesia, Lilla Karsay. Kunjungan tersebut beragendakan diskusi dengan tema “Peran Perempuan dalam Politik dan Pemerintahan” sekaligus menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Hongaria.
“Selain memperkuat kerjasama di berbagai bidang, diskusi ini bertujuan memperdalam sebuah isu yang menjadi perhatian kedua bangsa yaitu mengenai partisipasi perempuan dalam politik dan pemerintahan,” kata Gusti, di Lobi DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 27/02/2025.
Lebih lanjut, Gusti yang merupakan Anggota DPD RI asal Provinsi Kalimantan Selatan itu menjelaskan bahwa Indonesia berhasil menumbuhkan keterwakilan perempuan dalam politik. Seperti halnya di DPD RI dimana 36% dari jumlah anggota merupakan perempuan.
“Walaupun pencapaian signifikan, namun kami masih terus mengawal agar kepemimpinan perempuan benar terwujud dan berpengaruh lebih besar dalam perumusan kebijakan” tutur Gusti.
Dalam diskusi tersebut, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung juga memberikan pandangannya. Baginya demokrasi bukan hanya tentang siapa yang duduk di parlemen tetapi siapa yang memiliki daya untuk mewarnai kebijakan.
“Kita tidak sedang membicarakan kompetisi antara laki-laki dan perempuan. Namun bagaimana membangun tatanan politik yang lebih adil, stabil, inklusif dan lebih berorientasi pada kepentingan rakyat,” pungkas Senator asal Sulawesi Selatan itu.
Sementara itu Anggota DPD RI dari Nusa Tenggara Barat, Mirah Midadan Fahmid mengatakan bahwa, pendidikan politik dan pemberdayaan perempuan harus ditingkatkan untuk menambah wawasan perempuan dalam mengambil peluang di kancah politik.
“Kami dari BKSP DPD RI berharap kerjasama lanjutan dengan Pemerintah Hongaria, salah satunya dalam hal women empowering agar potensi perempuan semakin berkembang terutama dalam hal peningkatan ekonomi dan kesejahteraan,”seru Mirah.
Lilla Karsay sangat mengapresiasi jumlah kursi Anggota Dewan perempuan di DPD RI yang menurutnya cukup besar, baginya hal ini membuktikan bahwa Indonesia telah memberi kesempatan yang luas dan setara untuk perempuan dalam hal pengambilan kebijakan politik. Dirinya juga memuji kinerja baik Menteri Keuangan perempuan Sri Mulyani dalam pengelolaan perekonomian Indonesia. Sejauh pengamatannya beberapa politikus dan pemimpin dunia yang merupakan perempuan dapat memimpin dan menyelamatkan negara mereka dari krisis.
"Semakin banyak perempuan yang terlibat diplomasi maka dunia akan semakin damai. Karena pemimpin perempuan akan lebih peka terutama untuk sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi dan perempuan lebih jeli melihat kesempatan jangka panjang " imbuh Lilla.