Jakarta - Dalam upaya menyukseskan kegiatan Thudong 2025 yang direncanakan kembali terselenggara menjelang perayaan Waisak, Ditjen Bimas Buddha menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Thudong 2025 bersama panitia pada Kamis (26/2/2025).
Thudong merupakan perjalanan ritual para bhikkhu yang dilakukan dengan berjalan kaki menempuh jarak tertentu. Setelah sukses diselenggarakan di Indonesia pada 2023 dan 2024, tahun ini Thudong kembali diadakan dengan tujuan akhir di Candi Borobudur sebagai bagian dari rangkaian perayaan Waisak 2025.
Dalam arahannya, Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, menekankan pentingnya kesiapan yang matang untuk memastikan kelancaran acara.
"Saya ingin mengingatkan bahwa segala rencana harus benar-benar dipertimbangkan dan dipahami dengan baik agar tidak menimbulkan kendala di lapangan. Evaluasi dari Thudong 2023 dan 2024 harus menjadi perhatian utama agar pelaksanaan tahun ini lebih baik," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Nyoman Suriadarma, menekankan pentingnya perencanaan terperinci mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat.
"Kita harus menyusun detail seluruh aktivitas yang akan dilakukan, mengingat waktu pelaksanaan sudah semakin dekat. Kami siap memberikan dukungan penuh, baik dalam koordinasi maupun fasilitasi pertemuan yang diperlukan. Yang terpenting, perencanaannya harus jelas. Jika memungkinkan, buat pemetaan titik kumpul atau titik awal perjalanan agar masyarakat yang ingin berpartisipasi, termasuk berdana, mengetahui waktu dan lokasinya," ungkapnya.
Panitia melaporkan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk penyusunan rundown acara, alur pelaksanaan kegiatan, serta koordinasi dengan instansi terkait. Diskusi dalam rapat ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi suksesnya penyelenggaraan Thudong 2025.
Dengan koordinasi yang matang, Thudong 2025 diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat spiritual bagi para bhikkhu serta masyarakat yang turut berpartisipasi.