Rapat IAKN 2025, Dirjen Bimas Kristen Sampaikan Materi Beragama Berdampak
Fuad Rizky Syahputra | Senin, 03 Maret 2025 - 14:13 WIB
Saya berharap Tema-tema yang diangkat dalam Rakernas ini dapat menjadi acuan dan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi, khususnya di bidang agama Kristen.
Jakarta - Rapat Kerja Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Jeane Marie Tulung.
Acara yang dirangkaikan dengan Pembinaan ASN ini, dihadiri oleh Rektor IAKN Manado, Olivia Cherly Wuwung, para Wakil Rektor, Kepala Biro, serta seluruh dosen IAKN Manado, bertempat di Aula Serba Guna IAKN Manado, Jumat, (28/02/2025).
Dalam sambutannya, Dirjen, menekankan bahwa rapat kerja penting dilakukan untuk mengevaluasi program tahun 2024 dan menentukan program yang masih sesuai dan relevan di tahun 2025.
"Kita cari program yang pas dengan kebutuhan kita,” jelas Dirjen.
Terkait efisiensi anggaran, Dirjen menjelaskan bahwa hal ini dilakukan agar dalam pemanfaatan anggaran pemerintah, harus digunakan untuk program yang lebih selektif dan penting.
“Kita harus mampu memilah mana yang tidak boleh tidak dilaksanakan dan mana yang dapat ditunda pelaksanaannya.” Jelas Dirjen lagi.
Dalam sesi pembinaan ASN, Dirjen menyampaikan materi tentang “Beragama Berdampak", yang juga menjadi program prioritas Ditjen Bimas Kristen tahun 2025, di antaranya mencakup internalisasi ajaran agama dan kerukunan umat beragama, ekoteologi, cinta kemanusiaan, pendidikan unggul ramah dan terintegrasi, pemberdayaan ekonomi umat, dan digitalisasi layanan umat.
Sebelumnya, Rektor IAKN Manado, Olivia Cherly Wuwung, menyampaikan rasa terima kasih kepada Dirjen Bimas Kristen atas kesediaannya membuka Rakernas IAKN Manado.
Beliau juga berharap agar tema-tema yang diangkat dalam Rakernas ini dapat menjadi acuan dan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi, khususnya di bidang agama Kristen.
Acara Rakernas IAKN Manado ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan langkah konkret bagi seluruh dosen dan civitas akademika untuk berkontribusi lebih jauh dalam pengembangan pendidikan yang berbasis nilai-nilai agama, budaya, dan nasionalisme.
Baca Juga
