Jakarta - Rumah sakit ternyata menjadi klaster terbesar penyumbang kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
"Per 4 Juni sampai 12 September 2020 diketahui bahwa klaster yang menyumbangkan angka kasus COVID-19 terbanyak adalah dari rumah sakit, komunitas dan perkantoran. Di rumah sakit totalnya ada 24.000 pasien," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (22/9).
Menurut Wiku, terdapat 15.133 pasien yang berasal dari klaster komunitas, dari klaster perkantoran ada 3.194 karyawan terkonfirmasi positif COVID-19, klaster anak buah kapal (ABK) atau pekerja migran Indonesia (PMI) adalah 1.641 orang, klaster pasar adalah 622 orang dan klaster Puskesmas 220 pasien.
"Banyaknya ditemukan kasus klaster perkantoran, pabrik serta beberapa pejabat negara yang positif COVID-19 menjadi bukti bahwa penerapan protokol kesehatan masih lengah dan sudah seharusnya segera kita lakukan evaluasi di semua tempat agar hal ini tidak terjadi," ungkap Wiku.
Hingga Selasa (22/9) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 252.923 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 4.071 kasus. Terdapat 184.298 orang dinyatakan sembuh dan 9.837 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 109.721 orang.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di seluruh 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif yaitu DKI Jakarta (64.554), Jawa Timur (41.417), Jawa Tengah (19.982), Jawa Barat (18.077), Sulawesi Selatan (14.524).
Beberapa pejabat juga terkena COVID-19. Menteri Agama Fachrul Razi dinyatakan positif COVID-19, Fachrul menyusul pejabat lain yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, mantan Duta Besar Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan pejabat negara lain yang positif COVID-19.